Jakarta (ANTARA) - Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua menyoroti bahwa pemeriksaan senyawa bromat dalam tiap barang yang diproduksi sangat penting untuk melindungi kesehatan konsumen dalam jangka waktu yang panjang.


"Aqua berkomitmen menjaga airnya dari sumber mata air terpilih dan tetap 100 persen murni. Salah satunya dengan mengadakan pemeriksaan bromat setiap harinya,” kata VP Quality dan Food Safety Aqua Enang N. Fachjar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Menanggapi isu soal senyawa bromat yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat, Enang menuturkan pemeriksaan bromat merupakan hal yang patut dijalani oleh perusahaan dalam rangka memenuhi standar kualitas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pemeriksaan tersebut dijadikan upaya untuk menjaga kemurnian dan keamanan produk, seperti air minum dalam kemasan.

Baca juga: Produsen AMDK bersama IPI kurangi sampah plastik di destinasi wisata

Baca juga: Danone Indonesia pastikan menerapkan ekosistem halal


Bagi pihaknya sendiri, ia mengatakan Aqua kerap memastikan prosesnya terintegrasi tanpa tersentuh tangan manusia.

Aqua juga melakukan 400 parameter uji kualitas baik secara kimia, fisika maupun mikro dan bromat sebelum dikirimkan melalui jaringan distribusi.

"Pemeriksaan bromat ini dilakukan setiap hari pada seluruh fasilitas produksi kami. Juga secara rutin berkala pada laboratorium kami yang terakreditasi. Pemeriksaan rutin tersebut untuk memastikan keamanan dan kualitas Aqua yang diterima masyarakat tetap 100 persen murni,” kata dia.

Ia turut menyampaikan bahwa klarifikasi ini merupakan bentuk tanggapan perusahaan atas keraguan masyarakat soal tagline perusahaannya yang mengklaim bahwa air minum yang diproduksi dari mata air pegunungan yang 100 persen murni tidak terkontaminasi.

Dalam situs resmi Danone-Aqua, pihaknya menjelaskan bahwa bromat merupakan zat yang umumnya terbentuk di dalam air selama proses ozonisasi saat terdapat ion bromida.

Sementara ozonisasi merupakan proses pengolahan yang digunakan untuk mengurangi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air baku. Fungsinya adalah untuk menghilangkan rasa, warna, dan bau pada air yang membuatnya menjadi lebih murni. Hanya saja, proses tersebut biasanya juga akan mengikat ion bromida sehingga menyebabkan air memiliki kandungan bromat.

Pembentukan bromat di dalam air minum ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya konsentrasi ion bromida, jumlah ozon, derajat keasaman (pH) sumber air, juga waktu reaksi yang digunakan untuk mendisinfeksi air.

Sebelumnya, isu kesehatan soal Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) belakangan santer dibicarakan publik. Dari cemaran mikroplastik sampai dengan senyawa bromat.

Aqua mengatakan dalam penelitian yang diunggah ke dalam laman resmi UNICEF pun disebutkan hampir 70 persen dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia telah tercemar limbah tinja.

Baca juga: Produsen air minum tingkatkan efisiensi energi 30 persen pada 2025

Baca juga: Produsen AMDK dukung ekonomi sirkular guna atasi masalah sampah

Baca juga: AQUA telah tanam 2,5 juta pohon menjaga sumber daya air di Indonesia