Empat tewas hanyut di Bojonegoro dan Gresik
18 Desember 2013 08:01 WIB
Ilustrasi - Korban Banjir Bojonegoro Sejumlah warga melintas dengan memanfaatkan perahu di perairan Bengawan Solo di Desa Ledokkulon, Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (15/12). Banjir telah merendam 81 desa di 15 kecamatan dengan jumlah pengungsi sebanyak 3.369 jiwa, selain merendam tanaman padi 3.765 hektare, palawija 479 hektare, dan sebanyak 3.627 rumah. (FOTO ANTARA/Aguk Sudarmojo)
Jakarta (ANTARA News) - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong telah menewaskan empat orang di Bojonegoro dan Gresik, Jawa Timur.
"Dua orang meninggal akibat hanyut dari Desa Merbong dan Desa Pilang Gede di Bojonegoro, sedangkan dua lainnya dari Desa Simoboyo di Gresik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Banjir yang merendam beberapa wilayah akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong sejak Sabtu. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo telah merendam 4.085 rumah yang tersebar di 63 desa dari 15 kecamatan dari tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sedangkan luapan Kali Lamong menyebabkan beberapa kecamatan di Mojokerto dan Gresik juga terendam banjir.
Sutopo mengatakan banjir di Kabupaten Bojonegoro merendam 40 desa di tujuh kecamatan hingga menyebabkan 1771 rumah dan 1727 hektare (ha) sawah terendam banjir. Sekitar 3500 orang mengungsi di sekitar tanggul sungai dan balai desa.
Daerah yang terparah terendam banjir, menurut dia, ada di Kecamatan Padangan. Sebanyak 823 rumah dan 250 ha sawah terendam banjir.
Banjir di Tuban menyebabkan 2214 rumah di 13 desa dari empat kecamatan yakni Kecamatan Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan terendam banjir. Sedangkan di Lamongan banjir terjadi di Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Gelagah.
"Jumlah pengungsi di lokasi tersebut masih didata," ujar dia.
Banjir, lanjut Sutopo, juga masih merendam daerah di Mojokerto dan Kabupaten Gresik. Sebanyak 7957 rumah, ratusan hektare sawah dan tambak dari 42 desa di lima kecamatan di Gresik masih terendam banjir.
Ia mengatakan BPBD bersama TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat. Makanan siap saji telah didistribusikan.
Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Jawa Timur, memberlakukan siaga III dalam menghadapi banjir Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
(V002)
"Dua orang meninggal akibat hanyut dari Desa Merbong dan Desa Pilang Gede di Bojonegoro, sedangkan dua lainnya dari Desa Simoboyo di Gresik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Banjir yang merendam beberapa wilayah akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong sejak Sabtu. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo telah merendam 4.085 rumah yang tersebar di 63 desa dari 15 kecamatan dari tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sedangkan luapan Kali Lamong menyebabkan beberapa kecamatan di Mojokerto dan Gresik juga terendam banjir.
Sutopo mengatakan banjir di Kabupaten Bojonegoro merendam 40 desa di tujuh kecamatan hingga menyebabkan 1771 rumah dan 1727 hektare (ha) sawah terendam banjir. Sekitar 3500 orang mengungsi di sekitar tanggul sungai dan balai desa.
Daerah yang terparah terendam banjir, menurut dia, ada di Kecamatan Padangan. Sebanyak 823 rumah dan 250 ha sawah terendam banjir.
Banjir di Tuban menyebabkan 2214 rumah di 13 desa dari empat kecamatan yakni Kecamatan Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan terendam banjir. Sedangkan di Lamongan banjir terjadi di Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Gelagah.
"Jumlah pengungsi di lokasi tersebut masih didata," ujar dia.
Banjir, lanjut Sutopo, juga masih merendam daerah di Mojokerto dan Kabupaten Gresik. Sebanyak 7957 rumah, ratusan hektare sawah dan tambak dari 42 desa di lima kecamatan di Gresik masih terendam banjir.
Ia mengatakan BPBD bersama TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat. Makanan siap saji telah didistribusikan.
Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Jawa Timur, memberlakukan siaga III dalam menghadapi banjir Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
(V002)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: