Laporan: Snowden inginkan suaka di Brazil
17 Desember 2013 20:30 WIB
Pembuka aib NSA Edward Snowden, seorang analis yang bekerja pada kontraktor pertahanan AS. terlihat dalam gambar yang diambil dari video wawancara oleh The Guardian di kamar hotelnya di Hong Kong, Kamis (6/6). Snowden, WN Amerika, membocorkan detil program pengawasan AS yang sangat rahasia. (REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of the Guardian/Handout via Reuters)
Washington (ANTARA News) - Warga Amerika Serikat yang merupakan pembocor rahasia intelijen, Edward Snowden, berencana mencari suaka politik di Brazil sebagai imbalan atas bantuannya melakukan investigasi soal operasi mata-mata AS di negara tersebut, satu surat kabar melaporkan Selasa.
Bekas pegawai kontrak itu menyatakan kesediaannya untuk membantu penyelidikan oleh Senat Brazil dalam "surat terbuka kepada rakyat Brazil", yang dipublikasikan di surat kabar Folha de Sao Paulo, lapor AFP.
Dalam surat tersebut, Snowden, yang saat ini mendapatkan suaka sementara di Rusia, mengatakan bahwa hingga ia mendapatkan suaka permanen, pemerintah AS akan terus mengganggu dengan kemampuannya untuk berbicara.
Dengan mengunduh harta karun besar-besaran berupa dokumen rahasia saat ia masih bekerja sebagai pegawai kontrak untuk NSA, Snowden membocorkan program yang dijalankan secara luas oleh NSA.
Program itu mengumpulkan informasi dari pembicaraan telepon dan surat elektronik di seluruh dunia, termasuk di Brazil.
Snowden menghindarkan diri untuk tidak menyatakan permintaan suaka secara langsung dalam surat tersebut, namun Folha mengatakan sebenarnya ia bertujuan untuk datang ke Brazil.
Surat kabar itu mengutip Glenn Greenwald, wartawan yang berpusat di Brazil dan telah menulis tentang banyak dokumen yang dibocorkan oleh Snowden.
Brazil telah sekian lama memiliki tradisi memberikan suaka.
Snowden memuji reaksi keras yang ditunjukkan Brazil menyangkut kabar bahwa negara itu menjadi bagian dari negara-negara yang dimata-matai oleh NSA.
Presiden Brazil Dilma Rousseff membatalkan kunjungannya ke Washington pada Oktober setelah mengetahui kabar tersebut.
Rousseff merupakan bagian dari target-target pengintaian oleh AS --melalui telepon seluler miliknya, demikian pula dengan perusahaan minyak negara Petrobras serta warga-warga negara biasa Brazil.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Bekas pegawai kontrak itu menyatakan kesediaannya untuk membantu penyelidikan oleh Senat Brazil dalam "surat terbuka kepada rakyat Brazil", yang dipublikasikan di surat kabar Folha de Sao Paulo, lapor AFP.
Dalam surat tersebut, Snowden, yang saat ini mendapatkan suaka sementara di Rusia, mengatakan bahwa hingga ia mendapatkan suaka permanen, pemerintah AS akan terus mengganggu dengan kemampuannya untuk berbicara.
Dengan mengunduh harta karun besar-besaran berupa dokumen rahasia saat ia masih bekerja sebagai pegawai kontrak untuk NSA, Snowden membocorkan program yang dijalankan secara luas oleh NSA.
Program itu mengumpulkan informasi dari pembicaraan telepon dan surat elektronik di seluruh dunia, termasuk di Brazil.
Snowden menghindarkan diri untuk tidak menyatakan permintaan suaka secara langsung dalam surat tersebut, namun Folha mengatakan sebenarnya ia bertujuan untuk datang ke Brazil.
Surat kabar itu mengutip Glenn Greenwald, wartawan yang berpusat di Brazil dan telah menulis tentang banyak dokumen yang dibocorkan oleh Snowden.
Brazil telah sekian lama memiliki tradisi memberikan suaka.
Snowden memuji reaksi keras yang ditunjukkan Brazil menyangkut kabar bahwa negara itu menjadi bagian dari negara-negara yang dimata-matai oleh NSA.
Presiden Brazil Dilma Rousseff membatalkan kunjungannya ke Washington pada Oktober setelah mengetahui kabar tersebut.
Rousseff merupakan bagian dari target-target pengintaian oleh AS --melalui telepon seluler miliknya, demikian pula dengan perusahaan minyak negara Petrobras serta warga-warga negara biasa Brazil.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: