TNI AL buka layanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Garut
12 Mei 2024 17:25 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Muhammad Ali (kiri) meninjau kegiatan bakti sosial dan kesehatan di Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). (ANTARA/Fer)
Garut (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar bakti sosial dengan membuka layanan kesehatan gratis bagi masyarakat khususnya kalangan santri di Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu, sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di daerah itu.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Muhammad Ali yang hadir langsung dan meninjau setiap kegiatan sosial yakni pelayanan kesehatan gratis, khitanan massal, pembagian 2.000 paket sembako, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung dan peresmian Gedung Mustafa Asmirah di lingkungan pesantren tersebut.
"Diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Garut, khususnya bagi pondok pesantren," kata Muhammad Ali saat jumpa pers kegiatan bakti sosial di lingkungan Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi, Garut, Minggu.
Baca juga: Kanwil Kemenag Sumsel tingkatkan layanan kesehatan JCH Kloter 2
Ia menuturkan, kegiatan bakti sosial itu sebagai bentuk perhatian terhadap Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi di Garut yang diharapkan bisa memberikan banyak manfaat bagi santri maupun masyarakat lingkungan sekitarnya.
Kegiatan sosial tersebut, kata dia, sudah berlangsung sejak Sabtu (11/5), dan Minggu yang mendapat sambutan cukup antusias dari masyarakat, salah satunya kegiatan khitanan massal.
"Untuk yang disunat sekitar 30 orang, tapi akan tambah terus katanya, karena ibu yang membawa anaknya begitu datang ke sini tidak mungkin kita tolak, kita laksanakan terus," katanya.
Dalam peresmian gedung di pondok pesantren itu, Kasal menyampaikan, sesuai dengan ide pembina pondok pesantren nama gedung tersebut diberi nama yakni Gedung Mustafa Asmirah.
Nama gedung itu, lanjut dia, merupakan nama orang tua yakni ayah dan ibu karena sosok ibu merupakan orang yang tinggal dan tumbuh besar di Garut, namun saat ini tinggal di Jakarta.
"Kebetulan beliau (Ibu Kasal) besar di Garut dan sampai saat ini masih ada, masih sehat, tinggal di Jakarta," katanya.
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin miliki pelayanan katerisasi otak
Ia menyampaikan, gedung tersebut merupakan kado terindah bagi orang tua yang dibangun untuk memberikan manfaat bagi banyak orang di lingkungan pesantren tersebut.
"Terima kasih kepada pak kiai tadi sudah, serta seluruh para alim ulama mendoakan kepada orang tua saya, baik yang sudah tidak ada bapak saya, kemudian untuk ibu saya tetap sehat, dan tetap bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi warga Garut," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan sosial itu rutin dilaksanakan di sejumlah daerah terutama di daerah pesisir pantai atau yang dekat dengan laut, kemudian pulau terluar.
Namun kegiatan sosial tersebut, kata dia, kali ini dilaksanakan di daerah yang jauh dari kawasan laut, seperti yang pernah dilaksanakan di Cianjur waktu kejadian gempa bumi, dan saat ini di Garut sebagai tempat kelahiran ibu.
"Kali ini di wilayah yang agak jauh dari laut, biasanya kita di pulau-pulau terluar di pesisir pantai, tapi pernah juga di Cianjur waktu terjadi gempa, dan sekarang karena ini tanah kelahiran orang tua saya, jadi kita laksanakan juga di sini," katanya.
Dalam acara tersebut dihadiri unsur jajaran Mabes TNI AL, pimpinan daerah Kabupaten Garut, dan juga Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, kemudian alim ulama dari wilayah Priangan Timur, anak-anak yatim piatu, santri, dan masyarakat.
Baca juga: PMI Jakbar beri layanan kesehatan bagi korban kebakaran di Kapuk
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Muhammad Ali yang hadir langsung dan meninjau setiap kegiatan sosial yakni pelayanan kesehatan gratis, khitanan massal, pembagian 2.000 paket sembako, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung dan peresmian Gedung Mustafa Asmirah di lingkungan pesantren tersebut.
"Diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Garut, khususnya bagi pondok pesantren," kata Muhammad Ali saat jumpa pers kegiatan bakti sosial di lingkungan Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi, Garut, Minggu.
Baca juga: Kanwil Kemenag Sumsel tingkatkan layanan kesehatan JCH Kloter 2
Ia menuturkan, kegiatan bakti sosial itu sebagai bentuk perhatian terhadap Pondok Pesantren Roudhotun Nawawi di Garut yang diharapkan bisa memberikan banyak manfaat bagi santri maupun masyarakat lingkungan sekitarnya.
Kegiatan sosial tersebut, kata dia, sudah berlangsung sejak Sabtu (11/5), dan Minggu yang mendapat sambutan cukup antusias dari masyarakat, salah satunya kegiatan khitanan massal.
"Untuk yang disunat sekitar 30 orang, tapi akan tambah terus katanya, karena ibu yang membawa anaknya begitu datang ke sini tidak mungkin kita tolak, kita laksanakan terus," katanya.
Dalam peresmian gedung di pondok pesantren itu, Kasal menyampaikan, sesuai dengan ide pembina pondok pesantren nama gedung tersebut diberi nama yakni Gedung Mustafa Asmirah.
Nama gedung itu, lanjut dia, merupakan nama orang tua yakni ayah dan ibu karena sosok ibu merupakan orang yang tinggal dan tumbuh besar di Garut, namun saat ini tinggal di Jakarta.
"Kebetulan beliau (Ibu Kasal) besar di Garut dan sampai saat ini masih ada, masih sehat, tinggal di Jakarta," katanya.
Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin miliki pelayanan katerisasi otak
Ia menyampaikan, gedung tersebut merupakan kado terindah bagi orang tua yang dibangun untuk memberikan manfaat bagi banyak orang di lingkungan pesantren tersebut.
"Terima kasih kepada pak kiai tadi sudah, serta seluruh para alim ulama mendoakan kepada orang tua saya, baik yang sudah tidak ada bapak saya, kemudian untuk ibu saya tetap sehat, dan tetap bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi warga Garut," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan sosial itu rutin dilaksanakan di sejumlah daerah terutama di daerah pesisir pantai atau yang dekat dengan laut, kemudian pulau terluar.
Namun kegiatan sosial tersebut, kata dia, kali ini dilaksanakan di daerah yang jauh dari kawasan laut, seperti yang pernah dilaksanakan di Cianjur waktu kejadian gempa bumi, dan saat ini di Garut sebagai tempat kelahiran ibu.
"Kali ini di wilayah yang agak jauh dari laut, biasanya kita di pulau-pulau terluar di pesisir pantai, tapi pernah juga di Cianjur waktu terjadi gempa, dan sekarang karena ini tanah kelahiran orang tua saya, jadi kita laksanakan juga di sini," katanya.
Dalam acara tersebut dihadiri unsur jajaran Mabes TNI AL, pimpinan daerah Kabupaten Garut, dan juga Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, kemudian alim ulama dari wilayah Priangan Timur, anak-anak yatim piatu, santri, dan masyarakat.
Baca juga: PMI Jakbar beri layanan kesehatan bagi korban kebakaran di Kapuk
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: