Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menegaskan dirinya tidak pernah melecehkan calon presiden ataupun tokoh lainnya sehingga tidak benar jika diberitakan sampai menyinggung nama Rhoma Irama.

"Saya sama sekali tidak menyebut nama orang. Hanya saja partai boleh saja merekrut kader di luar partai apakah sebagai birokrat, pengusaha, seniman, akrobatik, penyanyi, dan sebagainya. Yang penting memenuhi syarat kompetensi dan kualifikasi sebagai capres. Selain tak sebut nama, saya juga tak bermaksud menghina Rhoma," kata Ketum DPP Partai Hanura Wiranto kepada wartawan di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, beredar pemberitaan sebuah media online yang menyatakan Wiranto seolah-olah telah menghina Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden atau bacawapres Partai Kebangkitan Bangsa itu sebagai bacawapres akrobat atau pedangdut yang tidak kompeten, itu sama sekali tidak benar.

Wiranto menjelaskan bahwa dirinya memang mendapat undangan diskusi yang dilakukan oleh LIPI bersama Yusril Ihza Mahendra di LIPI Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Dalam diskusi tersebut dirinya menjelaskan bahwa rekrutmen calon pemimpin dilakukan oleh parpol. Dan, parpol bisa saja merekrut calon-calon pemimpin atau capres itu, bisa berasal dari mana saja seperti birokrat maupun seniman sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

Hanya saja kata Wiranto, saat ini partai tak mempunyai waktu untuk merekrut dan medidik artis dan seniman lainnya untuk dijadikan sebagai birokrat atau calon pemimpin.

"Hanura sendiri merekrut artis seperti Meriam Bellina dan Krisdayanti. Akan tetapi, mereka tidak menjadi caleg Hanura karena belum memenuhi kompetensi. Itu yang saya maksud. Jadi, saya tak sebut orang," katanya.

Jadi, tambah Wiranto, dirinya tidak pernah sama sekali bermaksud melecehkan Rhoma Irama maupun yang lainnya. Wiranto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ada persoalan atau permusuhan secara pribadi dengan Rhoma Irama.

Menyinggung soal tantangan berdebat dengan Rhoma Irama sebagai bacawapres, Wiranto menyatakan siap-siap saja. Hanya saja kata Wiranto, debat capres itu sudah diagendakan resmi oleh KPU. Sebagaimana sebelumnya, Wiranto sudah dua kali berdebat sebagai capres dalam pilpres pada tahun 2004 dan 2009.

"Nanti pasti ada debat capres untuk Pilpres 2014 setelah ditetapkan oleh KPU. Akan tetapi, bukan debat karena emosi atau desakan masyarakat," katanya.

Wiranto menjelaskan yang namanya debat capres itu tidak berdasarkan emosionalitas, tetapi tetap kritis konstruktif sebagai calon pejabat negara untuk memberikan konstribusi terhadap persoalan bangsa dan negara ke depan.

"Jadi, debat itu bukan berdasarkan emosionalitas, tetapi tetap kritis, sehat, dan objektif untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan," katanya.
(J004/D007)