"Segera implementasikan seluruh pengetahuan yang telah dilatih di bimtek ini. Judulnya sudah jelas, bimtek, kependekan dari bimbingan teknis. Teknis itu berarti implementatif, bukan materi," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar saat menutup kegiatan Bimbingan Teknis Kader Digital Desa Cerdas Fase III Tahun 2024 di Jakarta, Sabtu malam.
Hal itu karena mereka merupakan pendamping teknis di desa yang memiliki peran mengembangkan ruang digital desa, memberikan literasi digital kepada masyarakat, serta memfasilitasi masyarakat dalam menyusun perencanaan kegiatan desa cerdas yang inklusif dan partisipatif mengacu pilar desa cerdas.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta menyampaikan bahwa bimtek kader digital desa fase ketiga itu akan diikuti oleh total 1.660 peserta.
Pada gelombang pertama kali ini, kata dia melanjutkan, terdapat sebanyak 990 peserta yang berasal dari 24 provinsi dan 52 kabupaten yang merupakan lokus desa cerdas. Di antaranya, Provinsi Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
Ivan pun menyampaikan metode pembimbingan yang digunakan dalam bimtek tersebut mencakup pendalaman modul, penugasan kelompok, pembelajaran mandiri, dan presentasi hasil penugasan. Lalu, ada pula pre-test dan post-test untuk seluruh peserta.
"Adapun materi yang disampaikan meliputi citra diri kader digital, konsep desa cerdas, pembangunan desa cerdas, pilar desa cerdas, desain berbasis pengguna untuk memastikan partisipasi dalam masyarakat di desa cerdas, serta komunitas digital," katanya
Ivan menambahkan, gelombang kedua bimtek kader digital desa fase ketiga itu akan dilakukan pada 29 Mei mendatang.