Pengungsi erupsi Sinabung bertambah menjadi 18.186 jiwa
17 Desember 2013 00:34 WIB
Pengungsi Gunung Sinabung. Anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Masjid Agung Simpang Tiga, Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (15/12). Berdasarkan data Pusat Vulkanolgi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas Gunung Sinabung sejak lima hari terakhir terus mengalami peningkatan meski secara visual tidak terlihat nampak dan jumlah pengungsi juga bertambah dari 17.918 jiwa menjadi 17.939 jiwa. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra) ()
Medan (ANTARA News) - Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin, bertambah hingga mencapai sebanyak 18.186 jiwa atau 5.584 kepala keluarga.
"Pada Minggu (15/12) masih sekitar 18.022 jiwa atau 5.586 kepala keluarga (KK)," Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan ketika dihubungi dari Medan, Senin.
Menurut dia, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung, pada Sabtu (14/12) tercatat hanya 17.939 jiwa atau 5.45 kepala keluarga dan seluruhnya ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kota Kabanjahe.
"Jadi seluruh warga korban fenomena alam itu, diinapkan di tempat yang cukup aman dan jauh dari kawah Gunung Sinabung yang dianggap berbahaya dan bisa saja sewaktu-waktu menyemburkan lava panas bercampur debu yang berbahaya bagi kesehatan manusia," ucap Jhonson.
Ia menyebutkan ribuan pengungsi tersebut tetap ditempatkan di posko penampungan, dan belum diketahui hingga kapan akan berlangsung sebab Gunung Sinabung saat ini masih berstatus "Awas".
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo masih melarang warga untuk kembali ke rumah mereka, hal ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa masyarakat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengeluarkan larangan kepada warga yang tinggal kurang dari radius lima km dari kawah Gunung Sinabung, kembali ke rumahnya.
"Seluruh peduduk desa di Kabupaten Karo yang berjarak 5 Km dari Gunung Sinabung harus dikosongkan dan seger mengungdi ke tempat yang lebih aman," kata Kabag Humas Pemkab Karo.
Lokasi Penampungan
Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, jumlah tempat penampungan di kota tersebut sebanyak 31 lokasi. beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 23 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk mengungsi. (M034/A039)
"Pada Minggu (15/12) masih sekitar 18.022 jiwa atau 5.586 kepala keluarga (KK)," Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan ketika dihubungi dari Medan, Senin.
Menurut dia, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung, pada Sabtu (14/12) tercatat hanya 17.939 jiwa atau 5.45 kepala keluarga dan seluruhnya ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kota Kabanjahe.
"Jadi seluruh warga korban fenomena alam itu, diinapkan di tempat yang cukup aman dan jauh dari kawah Gunung Sinabung yang dianggap berbahaya dan bisa saja sewaktu-waktu menyemburkan lava panas bercampur debu yang berbahaya bagi kesehatan manusia," ucap Jhonson.
Ia menyebutkan ribuan pengungsi tersebut tetap ditempatkan di posko penampungan, dan belum diketahui hingga kapan akan berlangsung sebab Gunung Sinabung saat ini masih berstatus "Awas".
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo masih melarang warga untuk kembali ke rumah mereka, hal ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa masyarakat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengeluarkan larangan kepada warga yang tinggal kurang dari radius lima km dari kawah Gunung Sinabung, kembali ke rumahnya.
"Seluruh peduduk desa di Kabupaten Karo yang berjarak 5 Km dari Gunung Sinabung harus dikosongkan dan seger mengungdi ke tempat yang lebih aman," kata Kabag Humas Pemkab Karo.
Lokasi Penampungan
Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, jumlah tempat penampungan di kota tersebut sebanyak 31 lokasi. beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 23 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk mengungsi. (M034/A039)
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: