Washington (ANTARA) - Sebanyak 26 anggota Partai Demokrat DPR Amerika Serikat mengungkapkan keprihatinan atas keputusan Presiden Joe Biden untuk menahan sejumlah bantuan senjata ke Israel jika negara Zionis itu melancarkan operasi militer ke Kota Rafah di Jalur Gaza.

Keberatan itu dituangkan dalam surat yang mereka kirimkan pada Jumat (10/5) kepada Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

"Kami sangat prihatin dengan pesan yang dikirimkan pemerintah kepada Hamas dan proksi teroris dukungan Iran lainnya dengan menahan pengiriman senjata ke Israel, pada saat kritis selama dilakukannya perundingan," ungkap surat itu.

Surat itu ditandatangani antara lain legislator Jared Moskowitz, Debbie Wasserman Schultz, dan Josh Gottheimer.

Sebelumnya pada Rabu (8/5), Biden mengatakan AS akan membatasi pasokan senjata ke Israel jika negara tersebut melancarkan serangan ke Rafah.

Israel sendiri telah memulai operasi militer di pinggiran timur Rafah pada Senin (6/5), setelah mengeluarkan peringatan evakuasi kepada para penduduk di daerah tersebut.

Surat itu meminta penjelasan kerahasiaan tentang keputusan Biden untuk lebih memahami bagaimana dan kapan bantuan yang disetujui kongres AS akan dikirimkan ke Israel.

Menurut isi surat, Amerika Serikat mempunyai kewajiban untuk mempersenjatai Israel serta terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang ada di Jalur Gaza.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, menewaskan hampir 1.200 warga sipil dan personel militer Israel, serta menculik sekitar 240 lainnya.

Israel kemudian melancarkan operasi militer di Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 34.800 orang di daerah kantong Palestina tersebut tewas, menurut otoritas setempat.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Biden sebut tak akan beri senjata ke Israel untuk serang Rafah

Baca juga: Biden akui bom AS digunakan untuk bunuh warga sipil di Gaza


Tolak batalkan serangan ke Rafah, Netanyahu sebut makan waktu