Hangzhou, China (ANTARA) - Latihan yang berfokus pada mitigasi, tanggap darurat, dan bantuan bencana untuk penanggulangan topan super dan banjir besar digelar di Provinsi Zhejiang, China timur, pada Jumat (10/5).

Latihan tersebut diselenggarakan bersama oleh Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Negara China, Kementerian Manajemen Kedaruratan China, dan pemerintah Provinsi Zhejiang.

Dalam latihan tersebut, dilakukan sebuah simulasi yang menggambarkan skenario saat topan super mendarat di sepanjang kawasan pesisir, yang mengakibatkan berbagai bencana terjadi secara bersamaan.

Skenario tersebut meliputi kapal-kapal maritim yang membutuhkan bantuan, banjir parah di daerah perkotaan, bahaya geologi, desa-desa terendam banjir, orang-orang yang terdampar, tanggul jebol, dan kecelakaan waduk.

Skenario juga mencakup penutupan jalur kereta, ledakan di pabrik, serta gangguan pada lalu lintas jalan raya, pasokan listrik, dan jaringan komunikasi.

Lokasi latihan utama berada di Kota Jinhua. Sejumlah lokasi latihan tambahan diadakan di Kota Hangzhou dan Kota Ningbo.

Sekitar 8.000 personel tanggap darurat, empat helikopter, satu drone, dan berbagai departemen yang terkait dengan operasi maritim, perkeretaapian, penerbangan, dan jalan raya berpartisipasi dalam latihan itu.

Provinsi-provinsi pesisir di sebelah tenggara China sangat rentan terhadap dampak topan. Namun, berkat sistem peringatan dini yang efektif dan tindakan pencegahan yang kuat, kejadian bencana banjir di daerah-daerah ini telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Data yang dirilis oleh Kementerian Sumber Daya Air China menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal atau hilang akibat bencana banjir turun dari 1.149 orang pada 2013 menjadi 279 orang pada 2020.