Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Prof. Asrinaldi mengemukakan arahan Presiden Joko Widodo kepada menteri kabinetnya untuk memberikan data ke Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai upaya transisi pemerintahan.

"Tentu ini ada kaitannya dengan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo karena bagaimanapun Prabowo akan memulai pemerintahan pada Oktober," kata Prof. Asrinaldi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Prabowo membutuhkan data-data tersebut untuk mengetahui penyelenggaraan pemerintahan, yang meliputi program-program yang dilaksanakan maupun tidak terlaksana, atau capaian yang sudah didapatkan atau belum.

"Kemudian kendala-kendala, analisis, dan seterusnya itu kan juga penting bagi Prabowo. Apalagi Prabowo juga mengatakan ingin melanjutkan program-program Jokowi, tentu yang berhasil akan dipertahankan, yang gagal akan diperbaiki," jelasnya.

Baca juga: PAN sebut bimbingan Jokowi ke Prabowo teladan dalam berdemokrasi

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pemberian data yang dilakukan para menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin kepada Prabowo menjadi penting.

"Dan itu juga yang menjadi bagian dari cara Presiden Jokowi untuk bisa memengaruhi kebijakan Prabowo bahwa apa yang sudah mereka sepakati itu bisa dilanjutkan," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo saat menghadiri Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN Pemenangan Pilkada 2024 di Jakarta, Kamis (9/5), mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan Jokowi sebagai bagian dari transisi pemerintahan.

Baca juga: Jokowi mengaku tak beri masukan soal kabinet Prabowo-Gibran

"Saya berterima kasih sama Pak Jokowi. Beliau benar-benar pemimpin yang ikhlas, beliau membantu saya, beliau menyuruh semua menteri memberi data kepada saya," ujarnya.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa Jokowi juga memintanya untuk memperkenalkan diri ke sejumlah pemimpin negara di dunia.

"Beliau malah perintahkan saya, 'kau berangkat ke sini, kau berangkat ke situ, kau perkenalkan diri ke pemimpin ini, perkenalkan diri ke pemimpin itu karena kita butuh investasi, kita butuh investasi karena kita butuh pertumbuhan'," jelasnya.

Baca juga: Prabowo rajin dampingi Jokowi, pakar: Transisi pemerintahan mulus