Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin menegaskan informasi dari Wikileaks yang menyebut nama Ani Yudhoyono terkait sejumlah masalah tidak benar sama sekali.

"Soal Wikileaks tentang Ibu Ani Yudhoyono, belum tentu kebenaran data Wikileaks itu. Sebagai mantan inteligen, wikileaks, tidak A1," tegas TB Hasanuddin di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Bahkan, kata politisi PDIP itu, ada semacam bentuk balas dendam terhadap Indonesia karena perlakuan keras Indonesia terhadap Australia sehingga muncullah informasi tentang Ani Yudhoyono.

"Bisa saja informasi itu bentuk balas dendam terhadap Indonesia karena perlakukan keras Indonesia kepada Australia," kata dia.

Dikatakannya, saran dan masukan dari dari istri ataupun suami, merupakan hal yang wajar dan boleh-boleh saja.

"Saya yakin Presiden SBY tidak hanya terima masukan dari Bu Ani saja. Tapi juga dari pihak lain. Bu Ani juga cukup kredible. Sah-sah saja Wikileaks berpendapat. Tapi tidak A1," ungkap TB Hasanuddin.

Wikileaks memberikan informasi kepada The Australian, bahwa Ani Yudhoyono adalah orang yang paling berperan dalam beberapa kasus.

"Keberadaan Kristiani Herawati telah mengorbankan penasihat kunci lainnya. Ibu negara diduga telah memanfaatkan akses kepada presiden untuk membantu teman-temannya dan menjatuhkan lawannya, termasuk Wakil Presiden (Jusuf) Kalla," tulis kabel tersebut, Minggu (15/12), seperti dikutip dari The Australian.