Bogor (ANTARA News) - Bahkan negara-negara maju sekalipun juga masih memberi subsidi kepada petani-petaninya, karena hal itu diperlukan mereka dan penting dilakukan negara.


"Indonesia tidak perlu ragu-ragu memberikan subsidi kepada petani," kata Duta Besar Austria untuk Indonesia, Andreas Karabaczek, di Kampus MB-IPB, Kota Bogor, Senin.


Austria satu dari sekian banyak negara industri dunia, juga masih memberi subsidi kepada petaninya.

Subsidi yang diberikan di Austria saat inipun telah dikembangkan, tidak hanya dalam bentuk dana tunai tapi dalam bentuk alat produksi lain pertanian.

Ia mengatakan, Indonesia harus berinovasi dalam memberikan subsidi kepada petaninya. Misalnya, untuk petani di daerah yang sudah cukup baik atau layak jumlah subsidi diberikan lebih rendah dari petani yang tinggal di kawasan sulit atau minim infrastuktur.

Ia menjelaskan, perjuangan WTO memang menghapuskan subsidi. Bagi negara maju seperti Amerika dan Uni Eropa yang sudah sangat maju pertaniannya tidak menjadi persoalan, tapi berbeda dengan Indonesia dan negara berkembang yang petani membutuhka subsidi.

"Karena tanpa subsidi petani tidak dapat bergerak," ujarnya.

Karabaczek menjadi pembicara kunci dalam Forum Diskusi Duta Besar yang diselenggarakan Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB, dan dihadiri sejumlah peserta dari pakar pertanian di IPB, mahasiswa dan swasta.

"Austria dulu negara yang sulit pertaniannya, ancaman kelaparan setelah Perang Dunia Kedua. Tapi sekarang negara ini menjadi sangat maju sektor pertaniannya. Ini karena pemerintahnya peduli dengan petani kecil dan melindungi pertaniannya agar terus berkembang," ujarnya.