Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden yang juga pengamat terorisme dan intelijen Ridlwan Habib mencoba membongkar seluk beluk dunia intelijen Indonesia yang dianggap secara spesifik dalam buku "Menyingkap Selubung Intelijen".

Hal tersebut dikatakan Ridlwan dalam acara peluncuran buku miliknya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

"Jadi saya menjawab mitos-mitos soal intelijen," ujar Ridlwan saat memberikan kata sambutan.

Ridlwan menjelaskan, niatan membuat buku tentang seluk beluk dunia intelijen berawal ketika dirinya membuat konten di akun YouTube @Ridlwan Djogja.

Dalam akun YouTube tersebut, Ridlwan banyak menjawab beragam pertanyaan masyarakat tentang dunia spionase tersebut.

Baca juga: Akademisi sebut diperlukan penataan SDM intelijen di Indonesia

Baca juga: Pengamat: Dunia intelijen buka ruang yang luas bagi perempuan


Dari mulai pertanyaan teknis hingga hal umum seperti perbedaan dunia intelijen yang sebenarnya dengan yang ada di film-film Hollywood pun dijawab oleh Ridlwan.

"Kalau ada penjual nasi goreng kemudian bawa HT, lalu HT-nya bunyi lalu nasi goreng dicicipi rasanya enggak enak wah ini benar intel. Terus kalau istri intelijen itu sering ditanya tetangga suaminya nggak pernah pulang. Hal begitu-gitu ternyata disenangi netizen (warganet). Saya menjawab mitos-mitos itu dalam akun YouTube," paparnya.

Ridlwan pun mulai tergerak untuk menuangkan seluruh pembahasan di kanal YouTube ke dalam sebuah buku yang berjudul "Menyikap Selubung Intelijen"

Dalam buku yang berisikan 300 lembar ini, dijelaskan seluruh seluk beluk dunia intelijen yang ada di dunia intelijen Indonesia. Dari mulai cara perekrutan, gaji, karir, hingga pendidikan agen intelijen.

Tidak hanya itu, dia juga membahas soal dinamika dunia intelijen dan fungsinya bagi ketahanan pemerintah Indonesia.

Ridlwan pun memastikan bahasa yang digunakan dalam buku ini dibuat sederhana agar dapat dimengerti semua masyarakat umum. Dengan adanya buku ini, Ridlwan berharap masyarakat bisa teredukasi dengan dinamika dunia intelijen.