Bandung (ANTARA News) - Ratusan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jawa Barat berunjuk rasa, di depan Gedung Sate Bandung, Senin, dalam aksinya mereka berharap tidak ada penangguhan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014.

"Untuk tahun 2014, untuk Jawa Barat jangan ada penangguhan upah seperti tahun 2013 kemarin," kata Koordinator KASBI Jawa Barat Sutaryanto, disela-sela aksi unjuk rasa.

Ia menuturkan, alasan pihaknya menolak adanya penangguhan UMK 2014 karena nilai UMK di Jawa Barat sangatlah murah.

"Kenapa kita tolak, karena upah buruh di Jabar itu sangat murah, kalau dirata-rata hanya Rp1,7 juta per bulan. Upah ini tidak sebanding dengan kebutuhan hidup yang semakin tinggi," ujar Sutaryanto.

Menurut dia, jika sampai terjadi penangguhan upah maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi buruh di Jawa Barat.

"Oleh karena itu, berbagai upaya kami lakukan agar tidak ada penangguhan UMK, salah satunya dengan aksi ini. Selain itu, kami juga terus melakukan koordinasi dengan serikat buruh lainnya dan pihak lainnya agar tidak ada penangguhan buruh," kata dia.

Dalam aksi tersebut, massa juga menyerukan agar tidak ada lagi sistem tenaga kerja kontrak, khususnya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Ini seperti yang dialami oleh teman-teman kami di Indramayu, di Pertamina yang milik negara. Di sana masih ada sistem kerja kontrak. Padahal sesuai aturan Menteri BUMN tidak boleh ada tenaga kontrak," katanya.

Aksi dari massa yang mengenakan kaos berwarna merah ini, dijaga ketat oleh aparat kepolisian.