Gubernur Sulteng laporkan jalan Palu-Parigi ke Wapres
15 Desember 2013 12:22 WIB
Wapres Budiono (kedua dari kiri) didampingi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola (kiri) memperhatikan pasukan TAIFIB Korps Marinir TNI AL yang sedang terjun payung pada puncak peringatan Hari Nusantara Nasional di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (15/12). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggla melapor kepada Wakil Presiden (Wapres) Boediono berkaitan dengan rencana membangun jalan baru antara Kota Palu ke Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, yang hingga kini belum terwujud.
"Pada tahun depan kami akan membuat studi kelayakan baru terhadap proyek ini dan mudah-mudahan mendapatkan dukungan pemerintah pusat untuk merealisasikannya," kata Longki dalam sambutan ucapan selamat datang pada puncak perayaan Hari Nusantara 2013 di Anjungan Pantai Talise, Kota Palu, Minggu.
Menurut Longki, poros jalan Palu-Parigi sepanjang 36 kilometer sangat strategis bagi percepatan pembangunan di daerah ini, dan akan dikerjakan dalam rangka Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Jalur tersebut, dikemukakannya, selain lebih pendek dan aman dari ancaman longsor dan kerusakan, juga akan menjadi alternatif jalur yang ada saat ini yakni jalur Palu-Toboli yang sering sekali tertutup tanah longsor di musim hujan.
Baik jalur Palu-Toboli maupun Palu-Parigi, menurut dia, keduanya merupakan penghubung jalan lintas Sulawesi di pantai barat dan pantai timur yang saat ini kondisinya sudah mulus, sehingga arus transportasi darat dari Sulsel dan Sultra ke Sulawesi Utara melalui Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Gorontalo lewat pantai timur dan barat Sulawesi sudah lancar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sulteng, Syaifullah Djafar, sebelumnya menjelaskan bahwa jalur jalan Palu-Parigi ini semula akan dibangun pada 2006-2008 namun terhambat karena jalan harus melintasi kawasan hutan lindung.
Sekarang, katanya, Menteri Kehutanan telah menerbitkan surat izin pinjam pakai sebagian kawan lindung untuk dilintasi jalur jalan tersebut, sehingga perencanaan pembangunan akan dimulai kembali.
"Target kita, tahun 2014 poros baru jalan Palu-Parigi ini sudah mulai dibangun," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan (Menhub) E.E.Mangindaan turut menghadiri acara bersama Wapres Boediono itu. (*)
"Pada tahun depan kami akan membuat studi kelayakan baru terhadap proyek ini dan mudah-mudahan mendapatkan dukungan pemerintah pusat untuk merealisasikannya," kata Longki dalam sambutan ucapan selamat datang pada puncak perayaan Hari Nusantara 2013 di Anjungan Pantai Talise, Kota Palu, Minggu.
Menurut Longki, poros jalan Palu-Parigi sepanjang 36 kilometer sangat strategis bagi percepatan pembangunan di daerah ini, dan akan dikerjakan dalam rangka Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Jalur tersebut, dikemukakannya, selain lebih pendek dan aman dari ancaman longsor dan kerusakan, juga akan menjadi alternatif jalur yang ada saat ini yakni jalur Palu-Toboli yang sering sekali tertutup tanah longsor di musim hujan.
Baik jalur Palu-Toboli maupun Palu-Parigi, menurut dia, keduanya merupakan penghubung jalan lintas Sulawesi di pantai barat dan pantai timur yang saat ini kondisinya sudah mulus, sehingga arus transportasi darat dari Sulsel dan Sultra ke Sulawesi Utara melalui Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Gorontalo lewat pantai timur dan barat Sulawesi sudah lancar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sulteng, Syaifullah Djafar, sebelumnya menjelaskan bahwa jalur jalan Palu-Parigi ini semula akan dibangun pada 2006-2008 namun terhambat karena jalan harus melintasi kawasan hutan lindung.
Sekarang, katanya, Menteri Kehutanan telah menerbitkan surat izin pinjam pakai sebagian kawan lindung untuk dilintasi jalur jalan tersebut, sehingga perencanaan pembangunan akan dimulai kembali.
"Target kita, tahun 2014 poros baru jalan Palu-Parigi ini sudah mulai dibangun," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan (Menhub) E.E.Mangindaan turut menghadiri acara bersama Wapres Boediono itu. (*)
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013
Tags: