Jakarta (ANTARA) - Salah satu anggota dari grup Maliq & D’Essentials (MAD), Indah Wisnuwardhana mengatakan usulan untuk memasukkan reog, kolintang, dan kebaya sebagai warisan budaya UNESCO merupakan gagasan yang baik dan diharapkan dapat membuat Indonesia lebih dikenal melalui budayanya.

“Semoga Indonesia bisa jadi lebih dikenal dengan kultur yang bagus,” kata Indah saat ditemui dalam acara Hearing Session Experience di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

Menurut dia, kesenian reog asal Ponorogo (Jawa Timur), alat musik tradisional kolintang asal Sulawesi Utara, dan busana tradisional kebaya merupakan satu dari banyaknya budaya asli Indonesia yang wajib dilestarikan.

Baca juga: Maliq & D'Essentials tak takut kalah saing dengan Bon Jovi

Baca juga: Reog, kolintang, dan kebaya dapat jadi daya tarik wisata kelas dunia


Oleh karena itu, langkah pemerintah (dalam hal ini oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK) untuk mengusulkan tiga budaya tersebut menjadi warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) dinilai sangat tepat.

“Jadi, kita punya nilai-nilai yang bisa dibagikan ke siapa saja di dunia ini dan (masyarakat) di Indonesia pun juga lebih mengenal dan lebih maju untuk nilai-nilai kultural”.

Sementara itu, sidang UNESCO untuk usulan reog, kolintang, dan kebaya akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus atau September 2024.

Kini, status pengajuan UNESCO untuk tiga budaya asli Indonesia itu masih menunggu hasil keputusan sidang dan diharapkan dapat segera diumumkan ke publik.

Baca juga: Reog, Kolintang, dan Kebaya diusulkan jadi warisan budaya UNESCO

Baca juga: Disbudparpora Ponorogo persiapkan "event" reog jelang sidang UNESCO

Baca juga: UNESCO terima dossier Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda