Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Provinsi Aceh menyebutkan sebanyak Rp2,1 triliun atau 44,02 persen Dana Desa 2024 telah tersalurkan ke warga masyarakat Tanah Rencong itu melalui berbagai program ketahanan sosial hingga pemberdayaan ekonomi rakyat.

Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penyaluran Dana Desa itu dilakukan oleh ribuan desa di 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh. Pihaknya terus mengawasi penyaluran di daerah sebagai upaya percepatan realisasi serta pengawasan agar tetap sesuai dengan peraturan.

“Kami terus melakukan pemantauan penyaluran dari kabupaten/kota. Kalau ada yang tersendat langsung kita koordinasikan dengan pihak terkait termasuk perwakilan Kementerian Keuangan melalui Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb),” ujarnya.

Ia menjelaskan pada tahun ini Aceh mendapat alokasi Dana Desa sebesar Rp4,79 triliun, yang diperuntukkan bagi 6.497 gampong atau desa yang tersebar di seluruh Aceh.

Saat ini sudah mulai memasuki pencairan tahap kedua. Kendati demikian, tidak semua kabupaten/kota yang desa-desanya telah menyelesaikan pencairan tahap satu.

Baca juga: Realisasi Belanja Negara triwulan I 2024 di Aceh capai Rp9,71 triliun

Baca juga: Aceh diminta perkuat industri pengolahan untuk pemulihan ekonomi


Hanya beberapa yang sudah mencapai 100 persen pencairan tahap satu yaitu Kabupaten Bener Meriah, Pidie Jaya, Langsa dan Aceh Jaya.

“Sedangkan daerah yang sudah mulai melakukan pencairan tahap kedua yaitu Bener Meriah, Lhokseumawe, Langsa, Gayo Lues dan Aceh Besar,” ujarnya.

Ia menambahkan penyaluran Dana Desa 2024 terbagi dengan dua jenis yakni yang ditentukan penggunaan (earmark) untuk mendanai program Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan stunting.

Serta penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaan (non-earmark) yaitu mendanai program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Penyaluran yang earmark mencapai Rp1,15 triliun lebih dan untuk non-earmark sebesar Rp955,8 miliar sehingga total Rp2,1 triliun untuk 5.583 desa,"
ujarnya.

Baca juga: eFishery luncurkan program contract farming bagi petambak udang Aceh

Baca juga: Hutama Karya targetkan seksi satu Tol Sibanceh rampung sebelum PON XXI