Jakarta (ANTARA) - Aktris Dian Sastrowardoyo mengatakan saat ini film-film Indonesia tengah memasuki gelombang minat yang tinggi karena banyaknya film Indonesia di festival film internasional.

"Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi mendorong semakin banyak lagi talenta ahli di bidang industri perfilman Indonesia," kata Dian saat ditemui di acara Peluncuran Program Perempuan Inovasi 2024 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.

Sebenarnya Indonesia sedang memulai gelombang Indonesian Wave, setidaknya dalam sirkuit festival film, tambah Dian.


Mengenai film lokal, ternyata sekarang itu kita punya talenta untuk memproduksi film bagi orang luar dan film untuk orang lokal, katanya.

Baca juga: Dian Sastrowardoyo jadi sutradara di film omnibus "Quarantine Tales"

Baca juga: Tanggapan Dian Sastro soal penayangan film melalui platfrom digital


Dian mencontohkan bahwa saat ini geliat film di Korea Selatan sedang sangat tinggi. Mulai dari masuknya film-film Korea Selatan ke kompetisi internasional dan budaya lokal mereka yang semakin digandrungi masyarakat dunia.

Oleh karena itu, Indonesia dapat meniru kesuksesan Korea Selatan untuk memasifkan budaya mereka melalui media film.

Baginya, film-film karya anak bangsa tidak kalah bagus dari negara lain karena sudah mulai menarik perhatian masyarakat dunia.

Bahkan, Dian juga berusaha untuk membagikan pengalamannya di industri film kepada para mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Baginya, kontribusi ini sedikit banyak dapat memberikan dorongan bagi mereka yang ingin serius meningkatkan kualitas perfilman di Indonesia.

“Berkembangnya industri film Indonesia sangat memberikan ketersediaan tenaga kerja di bidang film, makanya saya senang banget bisa ikut andil mengajar di Vokasi UI,” katanya.

Menurut Dian, sudah saatnya pemerintah mulai memperbanyak sekolah dan perguruan tinggi khusus film dengan tenaga pengajar dari para ahli di bidangnya.

Dengan begitu, industri perfilman di Indonesia akan semakin berkembang dan diharapkan dapat “mengejar” ketertinggalan dari negara lainnya.

“Kita juga perlu usaha yang lebih besar gimana caranya kita bisa memperbanyak pendidikan vokasi film,” kata Dian.

Jadi, ujarnya memang harus ada insentif kepada tenaga profesional yang mau mendedikasikan dirinya menjadi staf pengajar.

Baca juga: "Guru-Guru Gokil" hadirkan Dian Sastrowardoyo hingga Gading Marten

Baca juga: Dian Sastrowardoyo serasa buat skripsi saat riset film Kartini

Baca juga: Setelah "Milly & Mamet", siapa dari "AADC?" yang akan dibuatkan film?