Pemprov Sulsel beri pendampingan "trauma healing" bagi korban bencana
8 Mei 2024 19:07 WIB
Tim DP3A Sulsel memberikan trauma healing kepada anak-anak dan perempuan korban banjir dan longsor di Sidrap, Rabu, (8/5/2024) .ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel.
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) memberikan pendampingan trauma healing kepada anak-anak dan perempuan yang menjadi korban banjir dan tanah longsor.
Pejabat Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dari DP3AP2KB Sulsel Muhammad Zubhan Rezky, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan kegiatan ini telah dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, dimulai di Kabupaten Sidrap dan dilanjutkan di Luwu.
Baca juga: Pemprov Sulsel kirim bantuan gunakan helikopter ke Latimojong
"Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan Dinas DP3A setempat untuk menjangkau korban yang membutuhkan," kata Subha
Selain trauma healing, tim juga memberikan Dukungan Psikologi Awal (DPA) sebagai langkah asesmen awal meliputi observasi, pendengaran, dan penghubungan korban bencana dengan kebutuhan spesifik mereka, termasuk akses logistik dan layanan kesehatan.
"Tujuan kami untuk mengembalikan kondisi mental mereka pascabencana, dengan fokus utama pada anak-anak dan perempuan. Beberapa di antara mereka masih mengalami trauma, terutama ketika mendengar suara air atau hujan," tutur Rezky.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel pastikan distribusi bantuan ke daerah terisolasi
Proses trauma healing ini dilakukan oleh psikolog profesional dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Provinsi Sulsel. Mereka mengumpulkan korban di satu tempat yang aman dan nyaman untuk memberikan pendampingan.
"Sebagai tambahan, anak-anak yang mengikuti program ini juga menerima bingkisan dan permainan yang bertujuan untuk membantu proses pemulihan mereka," ujarnya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Sulsel untuk melihat langsung kondisi korban terdampak dan memberikan dukungan lebih lanjut.
Baca juga: BNPB kirim helikopter dan pesawat karavan bantu korban bencana Sulsel
"Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pemulihan komunitas yang terdampak bencana, dengan harapan dapat mempercepat proses pemulihan dan kembali ke kehidupan normal," katanya.
Pejabat Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dari DP3AP2KB Sulsel Muhammad Zubhan Rezky, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan kegiatan ini telah dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, dimulai di Kabupaten Sidrap dan dilanjutkan di Luwu.
Baca juga: Pemprov Sulsel kirim bantuan gunakan helikopter ke Latimojong
"Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan Dinas DP3A setempat untuk menjangkau korban yang membutuhkan," kata Subha
Selain trauma healing, tim juga memberikan Dukungan Psikologi Awal (DPA) sebagai langkah asesmen awal meliputi observasi, pendengaran, dan penghubungan korban bencana dengan kebutuhan spesifik mereka, termasuk akses logistik dan layanan kesehatan.
"Tujuan kami untuk mengembalikan kondisi mental mereka pascabencana, dengan fokus utama pada anak-anak dan perempuan. Beberapa di antara mereka masih mengalami trauma, terutama ketika mendengar suara air atau hujan," tutur Rezky.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel pastikan distribusi bantuan ke daerah terisolasi
Proses trauma healing ini dilakukan oleh psikolog profesional dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Provinsi Sulsel. Mereka mengumpulkan korban di satu tempat yang aman dan nyaman untuk memberikan pendampingan.
"Sebagai tambahan, anak-anak yang mengikuti program ini juga menerima bingkisan dan permainan yang bertujuan untuk membantu proses pemulihan mereka," ujarnya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Sulsel untuk melihat langsung kondisi korban terdampak dan memberikan dukungan lebih lanjut.
Baca juga: BNPB kirim helikopter dan pesawat karavan bantu korban bencana Sulsel
"Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pemulihan komunitas yang terdampak bencana, dengan harapan dapat mempercepat proses pemulihan dan kembali ke kehidupan normal," katanya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: