Saat ditanya lebih lanjut, Menkes Budi tidak mengiyakan maupun menepis isu tersebut.
"Itu kan pembicaraan teman-teman wartawan, yang memutuskan kan nanti presiden yang memilih," ucapnya.
Menjelang usianya yang ke-60, Menkes Budi mengungkapkan dirinya justru ingin melakukan hal lain, seperti ingin mengikuti kejuaraan lomba lari marathon di Berlin, Jerman.
"Kenapa? Sebagai Menkes mesti kasih contoh, kan hidup sehat," ucapnya.
Terlepas dari itu, Menkes Budi memberikan saran kepada pemerintahan terpilih untuk tidak sembarang memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan.
Ia menilai pendidikan dan kesehatan menjadi modal utama dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia harus meningkatkan pemasukannya dengan memaksimalkan bonus demografi yang ada, agar tidak menjadi negara kelas menengah selama-lamanya, atau terjebak dalam middle income trap.
Baca juga: Regulasi efektif kurangi lemak trans guna sehatkan RI
Pendidikan dan kesehatan, kata dia, menjadi dua faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut
Baca juga: Regulasi efektif kurangi lemak trans guna sehatkan RI
Pendidikan dan kesehatan, kata dia, menjadi dua faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut
"Jadi, Pak Prabowo, Pak Jokowi, pilih menteri apapun terserah, tapi Menteri Pendidikan dan Kesehatan jangan salah pilih," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: IDI harap PPDS berbasis RS mampu menjawab masalah maldistribusi dokter
Baca juga: IDI harap PPDS berbasis RS mampu menjawab masalah maldistribusi dokter