Jakarta (ANTARA) - Per 6 Mei 2024, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyalurkan 1,83 juta ton atau setara dengan 19 persen dari total alokasi subsidi pupuk yang sebesar 9,55 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 1,06 juta ton dan NPK sebesar 762.915 ton.

“Secara nasional, Pupuk Indonesia juga telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 1,83 juta ton atau setara 19 persen dari total alokasi subsidi pupuk yang sebesar 9,55 juta ton,” ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Saifullah Lasindrang, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Saifullah menerangkan bahwa Pupuk Indonesia Grup mendukung proses produksi dan penyaluran pupuk bersubsidi berjalan dengan lancar, tepat sasaran, dan mudah ditebus oleh petani terdaftar.

“Sebagai BUMN yang mengemban mandat untuk menopang ketahanan nasional, Pupuk Indonesia Grup siap memenuhi penambahan alokasi pupuk bersubsidi serta mengawasi proses distribusi dan penebusan yang tepat sasaran hingga pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani,” kata Saifullah.

Berdasarkan Kepmentan Nomor 249 Tahun 2024, Pemerintah telah menetapkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton.

Adapun alokasi subsidi tersebut ditujukan kepada empat jenis, yaitu Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan yang terbaru adalah pupuk Organik.

Penambahan alokasi terhadap empat jenis pupuk ini ditetapkan sebesar 4.634.626 ton untuk Urea, 4.278.504 ton untuk NPK, 136.870 ton untuk NPK Formula Khusus, dan pupuk Organik sebesar 500.000 ton.

Sejalan dengan penetapan kebijakan Permentan Nomor 1 Tahun 2024 dan Kepmentan Nomor 249 Tahun 2024, Saifullah menyatakan Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di semua lini untuk mendukung kebijakan tersebut.

Adapun stok pupuk bersubsidi secara nasional saat ini tercatat sebesar 1,4 juta ton atau mencapai 224 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah.

Dalam acara sosialisasi penambahan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani, pemilik kios, distributor, dan dinas pertanian di Lampung, Saifullah mengatakan stok yang tersedia di wilayah Lampung tercatat sebesar 60.115 ton atau mencapai 239 persen dari ketentuan stok minimum.

Sementara dari sisi penyaluran, sampai dengan 6 Mei 2024, Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 180.297 ton yang terdiri dari 94.172 ton Urea dan 86.125 ton NPK di Lampung.

”Kami berharap kepada seluruh peserta, khususnya ketua kelompok tani kegiatan sosialisasi kebijakan pupuk bersubsidi ini, dapat memberikan edukasi tentang adanya penambahan alokasi subsidi pupuk tahun anggaran 2024,” ujar Saifullah.

Di samping itu, tutur Saifullah melanjutkan, Pupuk Indonesia juga berharap petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan mudah menggunakan KTP.

“Petugas kios akan dengan sigap mendampingi dan mengawal proses penebusan pupuk agar pupuk bersubsidi bisa dimanfaatkan petani yang berhak sesuai dengan ketentuan,” kata Saifullah.

Baca juga: Pupuk Indonesia siap salurkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi di 2024
Baca juga: Pupuk Indonesia sosialisasi penambahan pupuk subsidi ke petani Sumsel
Baca juga: Pupuk Kujang genjot produksi dukung penambahan kuota pupuk bersubsidi