Jakarta (ANTARA News) - Perhutani mengajak remaja Surakarta dan sekitarnya untuk mencintai hutan dan lingkungan melalui gerakan budaya menulis cerita pendek bergenre sastra hijau. Dalam siaran pers yang diterima Antaranews di Jakarta, Jumat, menyebutkan acara “Menulis Sastra Hijau Bersama Perhutani” yang berlangsung di Gedung Perhutani Kleco, Surakarta merupakan acara ketiga rangkaian road show Perhutani Green Pen Award di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten, Jawa Barat.

Kepala Biro Humas Protokoler Perhutani Pusat, Susetiyaningsih dalam sambutannya menyampaikan bahwa Perhutani Green Pen Award yang berupa lomba menulis cerpen tentang hutan dan lingkungan ini baru pertama kali diadakan oleh Perhutani sebagai bentuk dukungan korporat untuk menanamkan rasa mencintai dan merawat hutan lingkungan melalui budaya menulis sastra.


”Selepas ulangan atau ujian sekolah, di sela waktu libur anak-anak bisa mulai mengisi liburan dengan menulis sastra dan mengirim ke panitia lomba. Pemenang akan diumumkan bulan Maret 2013 menjelang ulang tahun perusahaan,” kata Susetiyaningsih.

Acara yang dipandu oleh novelis sekaligus sastrawan Naning Pranoto ini mendapat sambutan meriah dari generasi muda Surakarta.


Sebanyak 256 orang peserta yang hadir berasal dari perwakilan SLTP, SLTA, mahasiswa, guru bahasa Indonesia dan penggiat seni di Surakarta dan sekitarnya.

Selain memberikan manfaat dan menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai hutan, bumi dan alam, lomba diharapkan mampu memasyarakatkan budaya menulis di kalangan generasi muda, mengasah kecerdasan emosi, intelektual dan pengembangan karakter serta mengajak orangtua, guru dan pengajar membiasakan putra-putrinya menulis agar mampu menjalani proses belajar secara terpadu dan optimal.

Pada kesempatan tersebut, Perhutani menyerahkan secara simbolis buku “Menulis Sastra Hijau Bersama Perhutani” kepada perwakilan SMAN 4 Surakarta, Universitas Muhammadiyah Solo, Sakawanabhakti Kwarcab Solo dan sastrawan Solo.

Buku terbitan Perhutani yang ditulis oleh Naning Pranoto, Soesi Sastro dan Sides Sudyarto DS tersebut diharapkan menginspirasi pembaca untuk mulai berani menuliskan karyanya dengan bahasa sastra yang baik. (*)