Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan posisinya sebagai mitra pemerintah dan pelayan masyarakat dalam menghadapi periode pemerintahan yang baru.

"Pada dasarnya, MUI mempunyai prinsip dan itu menjadi satu platform dari MUI, bahwa MUI adalah shadiiqul hukumah atau mitra pemerintah," kata Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dalam konferensi pers usai gelaran halalbihalal di Jakarta, Selasa.

Anwar menegaskan tidak ada pilihan lain bagi MUI selain mendukung pemerintahan yang sah dan berkomitmen dalam memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam menjadi mitra pemerintah, ia mengungkapkan pihaknya berpegang terhadap kaidah fikih tasharruful imam 'alar ra'iyyah manuthun bil maslahah, yang memiliki arti seorang pemimpin, baik yang terpilih maupun ditunjuk, wajib mendatangkan kemaslahatan kepada masyarakat yang dipimpin.

Di samping itu, Anwar melanjutkan, peran MUI sebagai pelayan masyarakat juga diperhatikan dengan senantiasa memberikan saran, nasihat, bimbingan, serta kritik terhadap pemerintahan yang berjalan dengan cara yang baik.

"Karena bermitra itu tidak hanya mengiyakan apa yang diinginkan pemimpin, tapi kalau juga ada teman yang salah, itu kita ingatkan," ujarnya.

Menurut Anwar, perbuatan tersebut juga merupakan perwujudan prinsip amar maruf nahi mungkar, dengan menyampaikan kritik, namun dengan cara yang baik.

Terpisah, Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan pihaknya akan terus berupaya menjadi jembatan penghubung antara kepentingan umat dan pemerintah.

Salah satu di antaranya, kata dia, dengan menggelar halalbihalal yang mengundang sejumlah pihak yang berasal dari tokoh pemerintahan, presiden/wakil presiden aktif dan nonaktif, hingga perwakilan dari organisasi masyarakat sebagai upaya mempererat tali persaudaraan.

"Kadang kala, komunikasi itu terputus, dan melalui forum halalbihalal ini, MUI hendak membangun jembatan komunikasi agar terbangun soliditas seluruh elemen umat, bukan hanya umat Islam sebagai masyarakat Indonesia tapi juga seluruh elemen strategis," kata Asrorun Niam.

Baca juga: Ajak masyarakat tak terpecah lagi, MUI: Sudah tak ada 01, 02, atau 03

Baca juga: MUI ajak masyarakat bersatu galang kekuatan dalam membangun bangsa