Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati mengungkapkan alasan mendatangkan pelatih dari Jepang untuk mempersiapkan diri mengikuti Artistic Gymnastics World Championships 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober, adalah untuk mendongkrak prestasi.
Ita menilai pelatih lokal sudah cukup bagus melatih para atlet muda gimnastik, tetapi Persani menilai mereka belum cukup berpengalaman dalam mendongkrak prestasi senam pada level yang lebih tinggi seperti kejuaraan dunia nanti.
"Terus terang saja mungkin karena belum pengalaman, jadi bukan berarti pelatih dari Indonesia tidak bagus, tetapi murni hanya karena pengalaman," kata Ita usai mengumumkan Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia gimnastik di Jakarta pada Selasa.
Menurut dia, ada sejumlah teknik dasar yang mungkin belum dikuasai pelatih lokal sehingga butuh masukan pelatih asing demi semakin baiknya cabang lahraga ini.
"Kami melihatnya juga di federasi dari negara lain. Mengapa Jepang? Karena kami cukup dekat hubungannya dengan Jepang, jadi dari mereka juga mendukung untuk membantu melatih," kata Ita.
Baca juga: Persani gelar "road to world gymnastic championship"
Ita melanjutkan, Presiden Federasi Senam Internasional (FIG) Morinari Watanabe yang berasal dari Jepang selalu menyatakan siap mendukung Indonesia dalam mengembangkan gimnastik sehingga mendongkrak prestasi nasional dan juga membantu peringkat Olimpiade Indonesia.
Persani meminta dukungan Kemenpora dalam memfasilitasi training camp (TC) ke luar negeri sehingga atlet memiliki pengalaman berlatih dan bertanding eksibisi yang lebih banyak.
Artistic Gymnastics World Championships 2025 akan diikuti 500 atlet sari 70 negara, termasuk Indonesia.
Indonesia sendiri mengirikman tujuh atlet putra dan lima atlet putri.
Mereka akan mengikuti pemusatan latihan nasional di Cibubur, pada Oktober 2024.
Baca juga: Indonesia akan maksimal gelar Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025
Ita menilai pelatih lokal sudah cukup bagus melatih para atlet muda gimnastik, tetapi Persani menilai mereka belum cukup berpengalaman dalam mendongkrak prestasi senam pada level yang lebih tinggi seperti kejuaraan dunia nanti.
"Terus terang saja mungkin karena belum pengalaman, jadi bukan berarti pelatih dari Indonesia tidak bagus, tetapi murni hanya karena pengalaman," kata Ita usai mengumumkan Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia gimnastik di Jakarta pada Selasa.
Menurut dia, ada sejumlah teknik dasar yang mungkin belum dikuasai pelatih lokal sehingga butuh masukan pelatih asing demi semakin baiknya cabang lahraga ini.
"Kami melihatnya juga di federasi dari negara lain. Mengapa Jepang? Karena kami cukup dekat hubungannya dengan Jepang, jadi dari mereka juga mendukung untuk membantu melatih," kata Ita.
Baca juga: Persani gelar "road to world gymnastic championship"
Ita melanjutkan, Presiden Federasi Senam Internasional (FIG) Morinari Watanabe yang berasal dari Jepang selalu menyatakan siap mendukung Indonesia dalam mengembangkan gimnastik sehingga mendongkrak prestasi nasional dan juga membantu peringkat Olimpiade Indonesia.
Persani meminta dukungan Kemenpora dalam memfasilitasi training camp (TC) ke luar negeri sehingga atlet memiliki pengalaman berlatih dan bertanding eksibisi yang lebih banyak.
Artistic Gymnastics World Championships 2025 akan diikuti 500 atlet sari 70 negara, termasuk Indonesia.
Indonesia sendiri mengirikman tujuh atlet putra dan lima atlet putri.
Mereka akan mengikuti pemusatan latihan nasional di Cibubur, pada Oktober 2024.
Baca juga: Indonesia akan maksimal gelar Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025