Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah 1,41 persen ke posisi 4.212 setelah adanya ekspektasi pengurangan stimulus Bank Sentral AS the Fed akan dilakukan awal 2014.

IHSG BEI ditutup turun 59,52 poin atau 1,41 persen ke posisi 4.212,23. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 13,78 poin (1,97 persen) ke posisi 700,24.

Analis Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa tercapainya kesepakatan besaran anggaran serta konsensus produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal empat 2013 yang diprediksikan naik menjadi 2,5 persen dapat dijadikan acuan the Fed untuk pengurangan stimulus keuangan pada awal tahun 2014.

"Kondisi itu menekan bursa saham emerging market termasuk IHSG BEI, meski Bank Indonesia telah menetapkan suku bunga acuan (BI rate) pada Desember 2013 tetap di posisi 7,5 persen," ujar dia.

Ia menambahkan sentimen negatif bagi indeks BEI juga datang dari nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp12.000 per dolar AS.

Rio memperkirakan bahwa pergerakan indeks BEI pada besok (Jumat, 13/12) di kisaran 4.190--4.240.

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 110.287 kali dengan volume mencapai 4,05 miliar lembar saham senilai Rp4,32 triliun.

Beberapa saham yang mengalami pelemahan di BEI diantaranya, Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) turun Rp270 menjadi Rp810 per saham, Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compa (ULTJ) turun Rp400 menjadi Rp3.900, Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) turun Rp100 menjadi Rp1.130 per saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 120,12 poin (0,51 persen) ke posisi 23.218,12, indeks Nikkei-225 turun 173,24 poin (1,12 persen) ke posisi 15.341,82 dan Straits Times menguat 1,74 poin (0,06 persen) ke posisi 3.062,48.(*)