Kementerian PUPR sudah membangun 187 bendungan di berbagai wilayah
7 Mei 2024 14:12 WIB
Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Muhammad Rizal dalam acara yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Selasa (7/5/2024). ANTARA/Aji Cakti.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air sudah membangun 187 bendungan hingga saat ini di berbagai wilayah Indonesia.
"Saat ini Kementerian PUPR sudah membangun 187 bendungan," ujar Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Rizal di Jakarta, Selasa.
Dia juga menambahkan bahwa kemudian dari pihak investor swasta telah membangun 42 bendungan.
Dengan demikian, total bendungan saat ini terdapat 229 bendungan.
"Saya kira pemerintah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) juga mendorong pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan bendungan," kata Muhammad Rizal.
Kementerian PUPR juga mendorong pemanfaatan genangan bendungan agar dapat dipasang pembangkit listrik tenaga surya apung (PLTSA).
Dengan demikian, investor swasta juga dapat menjual listrik yang dihasilkan oleh PLTSA di bendungan kepada PLN.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014 - 2024, di mana hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi (on going).
Baca juga: PUPR: World Water Forum angkat peran infrastruktur air bagi pangan
Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan.
Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137 persen menuju 254 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan selesaikan 18 bendungan tahun ini
"Saat ini Kementerian PUPR sudah membangun 187 bendungan," ujar Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Rizal di Jakarta, Selasa.
Dia juga menambahkan bahwa kemudian dari pihak investor swasta telah membangun 42 bendungan.
Dengan demikian, total bendungan saat ini terdapat 229 bendungan.
"Saya kira pemerintah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) juga mendorong pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan bendungan," kata Muhammad Rizal.
Kementerian PUPR juga mendorong pemanfaatan genangan bendungan agar dapat dipasang pembangkit listrik tenaga surya apung (PLTSA).
Dengan demikian, investor swasta juga dapat menjual listrik yang dihasilkan oleh PLTSA di bendungan kepada PLN.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014 - 2024, di mana hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi (on going).
Baca juga: PUPR: World Water Forum angkat peran infrastruktur air bagi pangan
Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan.
Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137 persen menuju 254 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan selesaikan 18 bendungan tahun ini
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: