Nasib Pulau Putri dapat perhatian berkat Antara
12 Desember 2013 19:29 WIB
ilustrasi Walikota Batam, Ahmad Dahlan (depan) didampingi Kepala Biro LKBN ANTARA Biro Kepulauan Riau, Evy Ratnawati Syamsir (kiri) menanam pohon kelapa di perbatasan NKRI dengan Singapura dan Malaysia di Pulau Putri, Batam, Kepri, Kamis (13/12). (FOTO ANTARA/Henky Mohari)
Batam (ANTARA News) - Nasib salah satu pulau terluar NKRI, Pulau Putri menjadi terperhatikan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi lain semenjak acara penanaman pohon yang dilakukan Perum LKBN Antara, tahun lalu, kata penjaga mercusuar Pulau Putri Ucok Harahap.
"Semenjak acara yang digelar Antara itu lah, Pulau Putri menjadi dilirik dan diperhatikan pemerintah dan banyak kalangan," kata Ucok Harahap ketika ditemui di Pulau Putri, Batam, Kepri, Kamis.
Sebelum Antara melakukan penanaman pohon dan publikasi mengenai ancaman abrasi di pulau yang berhadapan dengan Singapura dan Malaysia itu, pemerintah dirasakan kurang menaruh perhatian. Namun, sejak perayaan HUT Antara ke 75, Desember tahun lalu, pemerintah menaruh perhatian khusus.
"Orang pemerintah jadi sering datang, orang Kesbangpol datang menanyakan bendera, juga ada banyak pembangunan yang dilakukan sejak itu," kata dia.
Saat ini, pemerintah tengah membangun mushola untuk tempat pengunjung beribadah di sana. Selain itu pemerintah juga tengah mengancang-ancang mereklamasi pulau yang terus mengecil itu.
"Saya dengar juga akan dibangun jembatan. Sudah banyak orang pemerintah yang datang," kata dia.
LKBN Antara, kata dia, telah membuka mata pemerintah mengenai kondisi Pulau Putri, yang dulunya menjadi pusat latihan perang, kala Indonesia bersengketa dengan Malaysia.
Pada perayaan dirgahayunya yang ke 75 tahun lalu, LKBN Antara menanam 1.000 pohon bakau dan pinus di sekitar Pulau Putri untuk menjaga kelestarian pulau terluar.
(Y011/I006)
"Semenjak acara yang digelar Antara itu lah, Pulau Putri menjadi dilirik dan diperhatikan pemerintah dan banyak kalangan," kata Ucok Harahap ketika ditemui di Pulau Putri, Batam, Kepri, Kamis.
Sebelum Antara melakukan penanaman pohon dan publikasi mengenai ancaman abrasi di pulau yang berhadapan dengan Singapura dan Malaysia itu, pemerintah dirasakan kurang menaruh perhatian. Namun, sejak perayaan HUT Antara ke 75, Desember tahun lalu, pemerintah menaruh perhatian khusus.
"Orang pemerintah jadi sering datang, orang Kesbangpol datang menanyakan bendera, juga ada banyak pembangunan yang dilakukan sejak itu," kata dia.
Saat ini, pemerintah tengah membangun mushola untuk tempat pengunjung beribadah di sana. Selain itu pemerintah juga tengah mengancang-ancang mereklamasi pulau yang terus mengecil itu.
"Saya dengar juga akan dibangun jembatan. Sudah banyak orang pemerintah yang datang," kata dia.
LKBN Antara, kata dia, telah membuka mata pemerintah mengenai kondisi Pulau Putri, yang dulunya menjadi pusat latihan perang, kala Indonesia bersengketa dengan Malaysia.
Pada perayaan dirgahayunya yang ke 75 tahun lalu, LKBN Antara menanam 1.000 pohon bakau dan pinus di sekitar Pulau Putri untuk menjaga kelestarian pulau terluar.
(Y011/I006)
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: