Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi instrumen penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan warga desa.
"BUMDes menjadi instrumen penting peningkatan kesejahteraan warga desa," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, saat sambutan pada Penghargaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2024 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, peran penting tersebut terbukti dari beragam capaian badan-badan usaha milik desa di Tanah Air sejak pemerintah fokus mengembangkan BUMDes pada tahun 2021.
Lebih lanjut Gus Halim menyampaikan beberapa contoh capaian BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui pengelolaan ekonomi lokal, diantaranya pada tahun 2023 terdapat 10.886 pemerintah desa yang menanamkan modal ke BUMDes dengan nilai totalRp1,16 triliun atau rata-rata Rp44,23 juta per desa.
Baca juga: Wapres: Desa harus mampu jadi simpul penggerak ekonomi masyarakat "Karena berasal dari APBDes, keunggulannya adalah dana segar itu tidak berbunga," katanya.
Berikutnya pada akhir tahun 2023 BUMDes menyalurkan sebagian keuntungannya ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sebagai Pendapatan Asli Desa sebesar Rp162,99 miliar di 10.886 desa atau rata-rata Rp 14,97 juta per desa.
Dari data itu, lanjutnya, dapat diketahui bahwa terdapat rasio manfaat dan biaya mencapai 33,85 persen. "Artinya, pemerintah desa dapat mulai memetik manfaat BUMDes, setidaknya mulai tahun ke empat. Omzet BUMDes dapat mengindikasikan peran memutar ekonomi desa," ujar dia.
Baca juga: Kemendes: Desa harus tahu potensinya guna tingkatkan ekonomi Gus Halim pun menyampaikan pada tahun 2023 omzet BUMDes mencapai Rp2,84 triliun. Lalu omzet BUMDes Bersama (BUMDesma) sebesar Rp17,67 miliar dan omzet BUMDesma Lembaga Keuangan Desa (LKD) mencapai Rp197,80 miliar. Dengan demikian, kata dia, total ekonomi desa yang dikelola seluruh BUMDes mencapai Rp3,06 triliun setiap tahun di desa-desa se-Indonesia.
Di samping itu BUMDes juga mempekerjakan 329.839 warga desa. Sebanyak 184 warga desa bekerja di BUMDesma dan 1.209 pekerja bekerja di BUMDesma LKD.
Secara keseluruhan segenap BUMDes mampu menyerap sebanyak 331.232 pekerja lokal. Bahkan BUMDesma LKD juga mengelola kelompok miskin, termasuk perempuan miskin sebanyak 123.119 orang.