KSP-Pijar Foundation kumpulkan 19 tokoh muda bahas terobosan kebijakan
7 Mei 2024 10:39 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F. Tamzil saat melakukan pertemuan di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2024). ANTARA/HO-Pijar Foundation
Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) dan Indonesia Future Network (IFN) Future Policy mengumpulkan 19 tokoh muda dari multi sektor untuk membahas terobosan-terobosan kebijakan demi menyukseskan estafet kepemimpinan pasca Pemilihan Umum 2024.
Pertemuan tersebut dilakukan di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5).
"Dunia sudah bertransformasi menuju ekonomi digital dan ekonomi hijau. IFN menjadi kesempatan agar calon pemimpin masa depan memahami legacy pemerintah sehingga memiliki perspektif yang lebih utuh tentang bagaimana negara dikelola dan berimajinasi tentang transformasi kebijakan publik yang tepat," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Moeldoko juga menekankan bahwa IFN sebagai wadah membangun jejaring kepemimpinan lintas sektor yang kuat dan menciptakan kebijakan inklusif untuk pembangunan bangsa.
Sementara itu, Cazadira F. Tamzil selaku Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation sebagai mitra kolaborator IFN menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk menuju visi Indonesia Maju 2045.
"Semangat gotong royong bangsa Indonesia perlu dibawa ke dalam proses pembuatan kebijakan. IFN Future Policy diharapkan memfasilitasi para praktisi muda untuk berjejaring, berinteraksi dan berkolaborasi nyata dengan pemerintah. Tidak ada Indonesia 2045 tanpa suara dan karya praktisi kebijakan muda," kata dia.
Sedangkan, perwakilan peserta IFN Future Policy, Jan Ramos Pandia mengapresiasi IFN Future Policy yang mengumpulkan praktisi kebijakan pemuda dari lintas sektor.
"Melalui IFN, saya lebih memahami hal-hal baik yang telah dilakukan pemerintah dan tantangan nyata di masa mendatang, sekaligus bagaimana peran kami sebagai praktisi muda ke depannya dalam estafet kepemimpinan bangsa," ujarnya.
IFN Future Policy merupakan edisi kedua dari IFN, yang merupakan program kolaborasi multi sektor antara Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Pijar Foundation beserta Perkumpulan Warga Muda.
IFN Future Policy ditutup dengan presentasi rencana aksi kolaborasi yang sudah disusun peserta di hadapan para pimpinan KSP.
Adapun, IFN digelar secara rutin mulai Februari hingga Oktober 2024. Di setiap edisi, IFN akan mengumpulkan praktisi-praktisi muda multi sektor dan mengangkat berbagai isu strategis pembangunan seperti kesehatan, kebijakan publik, pendidikan, iklim, dan lingkungan hingga transformasi industri.
Pertemuan tersebut dilakukan di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5).
"Dunia sudah bertransformasi menuju ekonomi digital dan ekonomi hijau. IFN menjadi kesempatan agar calon pemimpin masa depan memahami legacy pemerintah sehingga memiliki perspektif yang lebih utuh tentang bagaimana negara dikelola dan berimajinasi tentang transformasi kebijakan publik yang tepat," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Moeldoko juga menekankan bahwa IFN sebagai wadah membangun jejaring kepemimpinan lintas sektor yang kuat dan menciptakan kebijakan inklusif untuk pembangunan bangsa.
Sementara itu, Cazadira F. Tamzil selaku Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation sebagai mitra kolaborator IFN menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk menuju visi Indonesia Maju 2045.
"Semangat gotong royong bangsa Indonesia perlu dibawa ke dalam proses pembuatan kebijakan. IFN Future Policy diharapkan memfasilitasi para praktisi muda untuk berjejaring, berinteraksi dan berkolaborasi nyata dengan pemerintah. Tidak ada Indonesia 2045 tanpa suara dan karya praktisi kebijakan muda," kata dia.
Sedangkan, perwakilan peserta IFN Future Policy, Jan Ramos Pandia mengapresiasi IFN Future Policy yang mengumpulkan praktisi kebijakan pemuda dari lintas sektor.
"Melalui IFN, saya lebih memahami hal-hal baik yang telah dilakukan pemerintah dan tantangan nyata di masa mendatang, sekaligus bagaimana peran kami sebagai praktisi muda ke depannya dalam estafet kepemimpinan bangsa," ujarnya.
IFN Future Policy merupakan edisi kedua dari IFN, yang merupakan program kolaborasi multi sektor antara Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Pijar Foundation beserta Perkumpulan Warga Muda.
IFN Future Policy ditutup dengan presentasi rencana aksi kolaborasi yang sudah disusun peserta di hadapan para pimpinan KSP.
Adapun, IFN digelar secara rutin mulai Februari hingga Oktober 2024. Di setiap edisi, IFN akan mengumpulkan praktisi-praktisi muda multi sektor dan mengangkat berbagai isu strategis pembangunan seperti kesehatan, kebijakan publik, pendidikan, iklim, dan lingkungan hingga transformasi industri.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: