Banjarbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) mencatat ekonomi di provinsi ini mencapai Rp65,17 triliun atau bertumbuh sebesar 4,96 persen (year on year) pada triwulan pertama periode 2024.

Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono, di Banjarbaru, Senin, mengatakan dari aspek produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 8,02 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar 7,99 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sekitar 7,44.

"Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,32 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor tumbuh sebesar 9,26 dan 6,82 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT), serta Komponen PMTB tumbuh sebesar 5,48 persen dan 4,04 persen.

Selain itu, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang tercatat kontraksi sebesar 9,27 persen dengan struktur PDRB Kalsel menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan pertama 2024 masih didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang mencakup hampir separuh PDRB sebesar 45,13 persen.

"Tiga komponen tertinggi setelahnya adalah komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 21,64 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 8,10 persen, dan Net Ekspor 24,83 persen," ujarnya lagi.

Martin menyebutkan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan terendah pada triwulan ini.

Ia juga mengungkapkan struktur PDRB Kalsel berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 masih didominasi pertambangan dan penggalian sebesar 29,05 persen, industri pengolahan sekitar 11,40 persen, dan pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 9,94 persen.

"Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kalsel mencapai 50,39 persen dan sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 1,69 persen, industri pengolahan sebesar 0,42 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,41 persen," kata Martin pula.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 terhadap triwulan IV-2023 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 5,21 persen dan sebanyak lima lapangan usaha tercatat tumbuh positif pada triwulan ini.

Kemudian, lapangan usaha administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 3,71 persen, informasi dan komunikasi 3,67 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum 1,12 persen.

Sementara 12 lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi pada triwulan dan lapangan usaha sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, informasi dan komunikasi dan jasa keuangan dan asuransi.
Baca juga: BKPM sebut investasi Tiongkok di Kalsel dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: KNEKS tingkatkan literasi ekonomi syariah UMKM di Kalimantan Selatan