Basarnas: Warga Pulau Ruang sudah dievakuasi ke Bitung
6 Mei 2024 22:11 WIB
Personel Basarnas Manado mengevakuasi warga korban erupsi Gunung Ruang ke KN SAR Bima Sena melalui Pelabuhan Minanga beberapa waktu lalu. (ANTARA/Karel A Polakitan)
Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Basarnas Manado, Sulawesi Utara, Monce Brury mengatakan warga Pulau Ruang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah dievakuasi ke Kota Bitung.
"Mereka sekarang sudah berada di BLK Bitung," kata Monce di Manado, Senin.
Dia mengatakan warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi adalah warga yang menetap di Pulau Ruang dan kemudian diungsikan ke Pulau Tagulandang saat erupsi pertama 16 April 2024.
"Mereka dievakuasi dari Tagulandang ke Manado menggunakan KN SAR Bima Sena kemarin," ujarnya.
Dia mengatakan evakuasi warga yang mengungsi ke Pulau Tagulandang tidak lagi berlangsung setelah Pelabuhan Tagulandang dibuka kembali untuk umum.
Setelah dibuka, petugas Basarnas tidak bisa lagi mendata mana yang pengungsi erupsi Gunung Ruang dan mana yang tidak.
"Meski begitu, kami tetap menyiagakan KN SAR Bina Sena untuk terus membantu BPBD Sitaro dalam penanganan pascaerupsi Gunung Ruang. Bila saat penting dibutuhkan, kami siap membantu," ujarnya.
Dia menyebutkan setelah berada di BLK Bitung, penanganan selanjutnya akan dilakukan pemerintah provinsi bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya.
"Menurut informasi Pak Gubernur Olly Dondokambey, mereka (warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi) akan direlokasi. Mungkin karena alasan itulah mereka dievakuasi ke Kota Bitung," ujarnya.
Gunung Ruang mulai erupsi tanggal 16 April 2024 setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, statusnya bahkan dari normal level satu meningkat menjadi waspada (level dua), siaga (level tiga) dan awas (level empat).
Statusnya sempat diturunkan menjadi siaga setelah aktivitas vulkanik cenderung menurun. Di tanggal 30 April 2024, Gunung Ruang kembali erupsi bahkan lebih hebat dari letusan sebelumnya.
Baca juga: Pos PGA ajak warga jauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang
Baca juga: Kemenkes tangani korban erupsi Gunung Ruang selama gawat darurat
Baca juga: Menteri ATR percepat pengadaan lahan relokasi bagi korban Gunung Ruang
"Mereka sekarang sudah berada di BLK Bitung," kata Monce di Manado, Senin.
Dia mengatakan warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi adalah warga yang menetap di Pulau Ruang dan kemudian diungsikan ke Pulau Tagulandang saat erupsi pertama 16 April 2024.
"Mereka dievakuasi dari Tagulandang ke Manado menggunakan KN SAR Bima Sena kemarin," ujarnya.
Dia mengatakan evakuasi warga yang mengungsi ke Pulau Tagulandang tidak lagi berlangsung setelah Pelabuhan Tagulandang dibuka kembali untuk umum.
Setelah dibuka, petugas Basarnas tidak bisa lagi mendata mana yang pengungsi erupsi Gunung Ruang dan mana yang tidak.
"Meski begitu, kami tetap menyiagakan KN SAR Bina Sena untuk terus membantu BPBD Sitaro dalam penanganan pascaerupsi Gunung Ruang. Bila saat penting dibutuhkan, kami siap membantu," ujarnya.
Dia menyebutkan setelah berada di BLK Bitung, penanganan selanjutnya akan dilakukan pemerintah provinsi bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya.
"Menurut informasi Pak Gubernur Olly Dondokambey, mereka (warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi) akan direlokasi. Mungkin karena alasan itulah mereka dievakuasi ke Kota Bitung," ujarnya.
Gunung Ruang mulai erupsi tanggal 16 April 2024 setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, statusnya bahkan dari normal level satu meningkat menjadi waspada (level dua), siaga (level tiga) dan awas (level empat).
Statusnya sempat diturunkan menjadi siaga setelah aktivitas vulkanik cenderung menurun. Di tanggal 30 April 2024, Gunung Ruang kembali erupsi bahkan lebih hebat dari letusan sebelumnya.
Baca juga: Pos PGA ajak warga jauhi radius lima kilometer dari kawah Gunung Ruang
Baca juga: Kemenkes tangani korban erupsi Gunung Ruang selama gawat darurat
Baca juga: Menteri ATR percepat pengadaan lahan relokasi bagi korban Gunung Ruang
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: