Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menjalin kerja sama dengan Luxembourg House of Financial Technology (LHoFT) Foundation dalam rangka mendukung peningkatan inklusi keuangan dan perkembangan financial technology (fintech).

Hal tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara kedua belah pihak pada 24 Maret 2024 dalam rangkaian kegiatan "Money 20/20 Asia" di Bangkok, Thailand.

"Penandatanganan MoU antara Aftech dan LHoFT bertujuan untuk memberikan dukungan pada perkembangan industri fintech dalam bentuk kegiatan penelitian teknologi, pengembangan inovasi, serta eksplorasi ekosistem startup fintech di Luxembourg dan Indonesia," kata Executive Director Aftech Aries Setiadi melalui keterangannya di Jakarta, Senin.

Kerja sama Aftech dan Luxembourg melalui LHoFT juga mencakup beberapa hal termasuk saling mendukung dalam rangka mengeksplorasi terkait inovasi yang dilakukan pada ekosistem digital antara Luxembourg dan Indonesia.

Baca juga: AFTECH: Teknologi keuangan pilar penting pertumbuhan ekonomi

Selain itu, Aftech dan LHoFT berkomitmen untuk meningkatkan peluang dalam mendukung model bisnis dari fintech yang ada di kedua negara melalui penyelenggaraan kegiatan untuk mempromosikan dan memfasilitasi pengembangan bisnis, dengan fokus pada inovasi teknologi.

Kegiatan yang dilakukan dapat berupa konferensi dan seminar internasional, lokakarya dan program pelatihan bisnis, delegasi bisnis dan kunjungan studi, pertemuan, serta kegiatan lain yang dapat mendukung dari perkembangan industri fintech di masing-masing negara.

Aftech dan LHoFT juga akan secara aktif melakukan pertukaran informasi mengenai perkembangan ekosistem startup di kedua negara, baik Luxembourg maupun Indonesia.

Dalam rangka menumbuhkan dan mempertahankan ekosistem startup yang dinamis, catat Aftech, maka diperlukan adanya fokus pada delapan faktor utama antara lain pendanaan, jangkauan pasar, keterhubungan global, bakat teknis, pengalaman startup, daya tarik sumber daya, keterlibatan perusahaan, ambisi dan strategi pendiri.

Baca juga: AFTECH ajak seluruh pemangku kepentingan manfaatkan POJK 3/2024

Startup Growth Manager LHoFT Annabelle Albert-Fonteneau mengatakan, pemerintah Luxembourg melalui LHoFT memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan inklusi keuangan, termasuk di Asia Tenggara. Kerja sama antara LHoFT dan Aftech diharapkan menjadi akselelator dari tujuan tersebut.

Aris menambahkan bahwa kerja sama dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan di industri fintech pada tingkat internasional dilakukan Aftech bersama dengan para pelaku fintech untuk memperkuat posisi dan peran fintech Indonesia di tataran global.

"Ke depan, Aftech juga akan terus mendorong peningkatan kerja sama dan kolaborasi dengan asosiasi lain di tingkat internasional guna meningkatkan peran strategis Aftech pada industri fintech di Indonesia," kata dia.

Sebagai tambahan informasi, LHoFT menyelenggarakan program Catapult untuk pertama kalinya pada tahun ini. Program tersebut memberikan kesempatan kepada start up fintech di Asia Tenggara untuk mengikuti kegiatan boot camp selama dua minggu dengan disponsori oleh Kementerian Luar Negeri Luxembourg. Dua perusahaan fintech, AIforsee dan Finfra, turut berpartisipasi menjadi wakil finalis dari Indonesia.

Adapun Aftech sendiri selama rangkaian "Money 20/20 Asia" di Thailand pada 23-25 April 2024 ikut terlibat dalam beberapa kegiatan diskusi bersama pemangku kepentingan dari negara lain. Selain mengadakan penandatanganan kerja sama dengan LHoFT, Aftech menjadi pembicara bersama Thai Fintech Association serta menjadi bagian dari roundtable discussion bersama Asia FinTech Alliance (AFA).