Kemenkes tangani korban erupsi Gunung Ruang selama gawat darurat
6 Mei 2024 19:16 WIB
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan keterangan di ASEEC Unair, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). ANTARA/Ananto Pradana/am.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya memobilisasi tim pendamping manajemen krisis serta tenaga cadangan emergensi dari Sulawesi guna mendukung pelayanan kesehatan korban erupsi Gunung Ruang.
"Kita masih terus melakukan pemantauan sampai dengan situasi tanggap darurat dicabut oleh Pemda tempat. Artinya sampai dengan 13 Mei," ujarnya ketika ditemui usai acara peluncuran program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit di Jakarta, Senin.
Baca juga: PLN berhasil pulihkan aliran listrik usai erupsi Gunung Ruang
Dia menjelaskan, dalam kejadian tersebut, terdapat 54 korban yang luka berat, 1.181 mengalami luka ringan, serta tidak ada korban jiwa. Selanjutnya, kata dia, terdapat 6.200 pengungsi.
Dia juga mengatakan, tidak ada rumah sakit dan puskesmas yang terdampak. Nadia mengatakan, puskesmas masih berfungsi, namun puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan desa (poskesdes) tidak beroperasi sementara.
Adapun untuk penyakit yang diderita warga, ujarnya, yang terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan, kemudian hipertensi, gangguan saluran cerna, maag, dermatitis, serta luka-luka akibat jatuh.
Dia mengatakan, untuk rawat inap, yang paling banyak adalah penyebab penyakit paru obstruktif kronis, gangguan pernafasan, kehamilan, suspek demam berdarah dengue, kemudian cedera kepala, malaria, serta diabetes mellitus.
Baca juga: Jarak rekomendasi Gunung Ruang turun jadi lima kilometer
Kementerian Kesehatan, ujarnya, juga mengirimkan bantuan logistik berupa obat-obatan serta selimut.
Sebelumnya, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total ada 12 ribu orang warga terdampak erupsi Gunung Ruang akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman di luar pulau. Para warga itu merupakan penduduk Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung api itu.
Dari data rekapitulasi tim BNPB, diketahui dari jumlah total tersebut tercatat hingga Rabu (1/5) petang ada 3.364 warga yang sudah berhasil evakuasi.
Jadi setidaknya masih ada 5.719 orang yang tertinggal di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi menuju posko pengungsian yang antara lain berlokasi di Pulau Siau, Manado, dan Minahasa Utara.
Baca juga: Aktivitan Bandara Samrat kembali normal usai erupsi Gunung Ruang
"Kita masih terus melakukan pemantauan sampai dengan situasi tanggap darurat dicabut oleh Pemda tempat. Artinya sampai dengan 13 Mei," ujarnya ketika ditemui usai acara peluncuran program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit di Jakarta, Senin.
Baca juga: PLN berhasil pulihkan aliran listrik usai erupsi Gunung Ruang
Dia menjelaskan, dalam kejadian tersebut, terdapat 54 korban yang luka berat, 1.181 mengalami luka ringan, serta tidak ada korban jiwa. Selanjutnya, kata dia, terdapat 6.200 pengungsi.
Dia juga mengatakan, tidak ada rumah sakit dan puskesmas yang terdampak. Nadia mengatakan, puskesmas masih berfungsi, namun puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan desa (poskesdes) tidak beroperasi sementara.
Adapun untuk penyakit yang diderita warga, ujarnya, yang terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan, kemudian hipertensi, gangguan saluran cerna, maag, dermatitis, serta luka-luka akibat jatuh.
Dia mengatakan, untuk rawat inap, yang paling banyak adalah penyebab penyakit paru obstruktif kronis, gangguan pernafasan, kehamilan, suspek demam berdarah dengue, kemudian cedera kepala, malaria, serta diabetes mellitus.
Baca juga: Jarak rekomendasi Gunung Ruang turun jadi lima kilometer
Kementerian Kesehatan, ujarnya, juga mengirimkan bantuan logistik berupa obat-obatan serta selimut.
Sebelumnya, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total ada 12 ribu orang warga terdampak erupsi Gunung Ruang akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman di luar pulau. Para warga itu merupakan penduduk Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung api itu.
Dari data rekapitulasi tim BNPB, diketahui dari jumlah total tersebut tercatat hingga Rabu (1/5) petang ada 3.364 warga yang sudah berhasil evakuasi.
Jadi setidaknya masih ada 5.719 orang yang tertinggal di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi menuju posko pengungsian yang antara lain berlokasi di Pulau Siau, Manado, dan Minahasa Utara.
Baca juga: Aktivitan Bandara Samrat kembali normal usai erupsi Gunung Ruang
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: