Jakarta (ANTARA) - Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu memperbarui analisis daerah operasi (ADO) di daerah sekitar markas PBB UNFICYP, Nikosia, Siprus.

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut dalam siaran resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin, menjelaskan kunjungan Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL ke Siprus akhir pekan lalu (4/5) tidak hanya untuk memperbarui analisis daerah operasi, tetapi juga menjadi kesempatan bagi pasukan MTF TNI untuk berbagi informasi dengan pasukan perdamaian PBB di UNFICYP.

Wirastyo Haprabu, yang juga bertugas sebagai Komandan KRI Diponegoro-365, menjelaskan Siprus merupakan daerah yang penting dalam pelaksanaan tugas operasi, karena salah satu pelabuhannya menjadi tempat singgah dan perbekalan ulang bagi kapal-kapal MTF.

Dia melanjutkan Siprus juga menjadi lokasi aman (safe haven) bagi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon manakala operasi evakuasi penyelamatan berlangsung.

“Dalam kesempatan ini pula dilaksanakan tour facility di dalam Markas (HQ) UNFICYP dan ikut melaksanakan patroli di sepanjang Green Line atau buffer zone antara Republik Siprus dan Republik Turki Siprus Utara,” kata Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.

Green Line merupakan zona demiliterisasi yang membentang sepanjang 180 kilometer yang melintasi pusat Kota Nikosia dan membagi kota itu menjadi dua bagian. Zona demiliterisasi seluas 364 kilometer persegi itu setidaknya sejak gencatan senjata invasi Turki ke Siprus pada 16 Agustus 1974 dijaga oleh Pasukan Perdamaian PBB di Republik Siprus (UNFICYP).

Dalam kegiatannya berpatroli di Green Line, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL turut didampingi oleh UNPOL Patrol Officer-Ledra Station Sector 2, Bripka Bagus Gani Setiana, yang merupakan anggota Polri di UNFICYP. Setidaknya, saat ini ada tiga anggota Polri yang bertugas dalam misi perdamaian dengan UNFICYP.

Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon sejak awal 2024. Kapal perang TNI AL itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas di Lebanon bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.

Satgas Kontingen Garuda Maritime Task Force merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut.

Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, di sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.

Sementara itu, UNFICYP merupakan misi perdamaian PBB tertua yang terbentuk sejak 1964.