Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan I 2024 terhadap triwulan I 2023 atau secara tahunan (year on year/yoy) mengalami pertumbuhan 4,49 persen.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin, mengatakan
perekonomian Gorontalo berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2024 mencapai Rp13.143,38 miliar dan atas dasar harga konstan pada 2010 mencapai Rp7.978,09 miliar.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 9,54 persen," ucapnya.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh sebesar 12,29 persen.

Sementara itu, ekonomi Gorontalo triwulan I 2024 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,25 persen. Dari sisi produksi, kontraksi terdalam dialami oleh kategori pertambangan dan penggalian sebesar 8,11 persen.

"Sedangkan, dari sisi pengeluaran kontraksi terdalam dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 25,78 persen," kata Mukhanif.

Struktur ekonomi Gorontalo triwulan I 2024 dari sisi produksi didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 36,79 persen.

Sementara, dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 63,02 persen.

Mukhanif juga mengatakan potensi produksi padi pada sub-round 1 2024 diperkirakan sebesar 75,57 ribu ton gabah kering giling (GKG).

Angka itu lebih tinggi dibanding sub-round III 2023 atau naik 37,50 persen, namun masih lebih rendah 28,24 persen dibandingkan periode yang sama pada sub-round 1 2023.

Nilai tukar petani selama triwulan I 2024 secara rata-rata berada pada level 110,37 yang tercatat sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023 atau turun 0,22 persen q to q, namun meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan triwulan I 2023 yang naik 8,65 persen yoy.

Selanjutnya, nilai ekspor barang ke luar negeri selama triwulan I 2024 tercatat mengalami kontraksi dibanding triwulan I 2023 atau 47,27 persen (yoy), tingkat penghunian kamar hotel bintang pada triwulan I 2024 secara rata-rata berada pada angka 36,52 persen.

Serta inflasi yoy pada Maret 2024 tercatat pada level 4,13 persen. Meskipun demikian, Provinsi Gorontalo secara kumulatif (year to date) masih mengalami deflasi sebesar 1,26 persen.

Baca juga: BPS catat perekonomian Gorontalo tumbuh 4,5 persen pada 2023
Baca juga: BPS: Petani Gorontalo semakin sejahtera
Baca juga: BPS: nilai ekspor Gorontalo meningkat 78,59 persen