Benih dari stasiun luar angkasa digunakan untuk eksperimen pemuliaan
6 Mei 2024 13:24 WIB
Pendaratan kapsul luar angkasa berawak Shenzhou -17 ke Bumi di situs Dongfeng di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China bagian utara, membawa astronot Tang Hongbo, Tang Shengjie dan Jiang Xinlin. ANTARA/Xinhua/Lian Zhen/am.
Beijing (ANTARA) - Kepulangan ke Bumi pesawat luar angkasa berawak Shenzhou-17 pada Selasa (30/4) membawa sejumlah sampel eksperimen ilmiah baru dari stasiun luar angkasa China, termasuk benih-benih untuk eksperimen pemuliaan tanaman.
Benih pakan ternak atau hijauan, termasuk alfalfa dan oat, yang disediakan oleh Institut Ilmu Peternakan dan Farmasi Lanzhou di bawah naungan Akademi Ilmu Pertanian China, menjalani radiasi luar angkasa selama 11 bulan melalui peralatan paparan biologi radiasi luar angkasa di stasiun luar angkasa.
Setelah pemeriksaan dasar di Pusat Teknologi dan Rekayasa Pemanfaatan Luar Angkasa di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, benih-benih tersebut dikirim ke tim peneliti dari Institut Ilmu Peternakan dan Farmasi Lanzhou untuk penelitian eksperimental.
Para peneliti telah memulai eksperimen perkecambahan benih pada benih-benih tersebut dan selanjutnya akan melakukan eksperimen pemuliaan di darat untuk memperoleh mutan yang unggul dan membudidayakan varietas hijauan baru yang superior dengan hasil panen lebih tinggi, kualitas lebih baik, dan ketahanan lebih kuat, kata kepala ilmuwan tim Yang Hongshan.
Hasil penelitian benih tersebut diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan daya saing China di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, memberikan dukungan kuat bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di negara tersebut, kata Yang.
Tim peneliti itu telah berhasil membudidayakan tiga varietas baru alfalfa dan satu varietas baru oat melalui pemuliaan mutasi luar angkasa. Varietas-varietas itu telah diperkenalkan dan digunakan secara luas dalam produksi.
Benih pakan ternak atau hijauan, termasuk alfalfa dan oat, yang disediakan oleh Institut Ilmu Peternakan dan Farmasi Lanzhou di bawah naungan Akademi Ilmu Pertanian China, menjalani radiasi luar angkasa selama 11 bulan melalui peralatan paparan biologi radiasi luar angkasa di stasiun luar angkasa.
Setelah pemeriksaan dasar di Pusat Teknologi dan Rekayasa Pemanfaatan Luar Angkasa di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, benih-benih tersebut dikirim ke tim peneliti dari Institut Ilmu Peternakan dan Farmasi Lanzhou untuk penelitian eksperimental.
Para peneliti telah memulai eksperimen perkecambahan benih pada benih-benih tersebut dan selanjutnya akan melakukan eksperimen pemuliaan di darat untuk memperoleh mutan yang unggul dan membudidayakan varietas hijauan baru yang superior dengan hasil panen lebih tinggi, kualitas lebih baik, dan ketahanan lebih kuat, kata kepala ilmuwan tim Yang Hongshan.
Hasil penelitian benih tersebut diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan daya saing China di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, memberikan dukungan kuat bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di negara tersebut, kata Yang.
Tim peneliti itu telah berhasil membudidayakan tiga varietas baru alfalfa dan satu varietas baru oat melalui pemuliaan mutasi luar angkasa. Varietas-varietas itu telah diperkenalkan dan digunakan secara luas dalam produksi.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: