Jakarta (ANTARA News) - Kepala Manajemen Bisnis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Indra Maulana mengatakan pemeriksaan Chosimin dan Mujiono, sopir dan kenek mobil tangki yang terlibat tabrakan dengan kereta rel listrik, bergantung kondisi psikologis mereka.

"Mereka mungkin bisa pulang dan menjalani rawat inap dalam dua minggu hingga tiga minggu. Namun, untuk dimintai keterangan oleh penyidik, bergantung kondisi psikis mereka," kata Indra Maulana di Jakarta, Rabu.

Indra mengatakan selama dirawat di RSPP, dokter dan perawat memang banyak menanyakan seputar kejadian kecelakaan itu. Namun, pertanyaan-pertanyaan itu hanya untuk kepentingan perawatan medis.

"Ditanya apa yang dirasa. Waktu kejadian apa yang dilakukan, melarikan diri atau tidak. Tapi untuk kepentingan medis. Kalau untuk kepentingan penyidikan bukan kewenangan kami," tuturnya.

Indra mengatakan kondisi Chosimin dan Mujiono saat ini nisbi stabil. Tidak ada hal-hal medis yang mengganggu atau membahayakan jiwa mereka. Untuk berkomunikasi, mereka juga tidak kesulitan.

Setelah kejadian tabrakan itu, Chosimin mengalami luka bakar di wajah sebanyak 10 persen. Sedangkan Mujiono juga mengalami luka bakar di wajah, tetapi lebih parah yaitu 25 persen.

Kecelakaan antara KRL Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki Pertamina di pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro terjadi pada Senin (9/12) pukul 11.25 WIB.

Penyebab kecelakaan itu saat ini masih diselidiki. Hingga berita ini dilaporkan, sudah ada tujuh korban yang meninggal dunia, yaitu Darmah Prasetyo (25) masinis, Agus Suroto (24) asisten masinis, Sopyan Hadi (20), Elrisa Maghfirah (16), Rosa Elizabeth (73), Bety Ariani (56) dan Natali (23).