Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan tiga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) yang sedang dalam proses pembangunan pada tahun 2024, jika kapasitasnya digabungkan mampu mengolah sampah hingga 150 ton per hari.

"Beberapa bulan ke depan TPST dengan kapasitas 50 ton di Dingkikan Argorejo pasti jadi, kemudian TPST di Modalan Banguntapan juga 50 ton, dan fasilitas pengolahan sampah ITF (intermediate treatment facility) di Bawuran Pleret juga berkapasitas 50 ton," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Minggu.

Baca juga: Bantul kembangkan TPST sebagai industri bangkitkan unit ekonomi

Menurut dia, dengan total sebanyak 150 ton sampah yang dikelola di fasilitas pengolahan sampah tiga lokasi itu, nantinya Bantul bisa menyelesaikan urusan sampah sendiri, atau sampah yang diproduksi di Bantul bisa dikelola dengan maksimal.

"Jadi dari TPST-TPST yang dibangun Pemkab Bantul itu sesungguhnya urusan sampah bisa selesai di Bantul, itu belum ditambah TPST sistem reduce, reuse dan recycle (3R) milik kelurahan-kelurahan," katanya.

Baca juga: Bantul upayakan pembangunan tiga pusat pengolahan sampah selesai 2024

Dia mengatakan, sebetulnya kalau sampah dari Bantul tersebut dikelola di Bantul sudah cukup, namun kalau harus mengelola sampah yang diproduksi dari luar Bantul, maka fasilitas pengolahan sampah yang ada di Bantul menjadi kurang.

"Contoh TPST milik Kelurahan Panggungharjo mengelola sampah Kota Yogyakarta, karena memang kota harus ditolong tidak ada cara lain, selain kota memanfaatkan potensi pengelolaan sampah yang ada di Bantul," katanya.

Baca juga: Bantul optimalkan TPS 3R kelurahan selesaikan permasalahan sampah

Dengan demikian, kata dia, Pemkab Bantul juga perlu berpikir lebih luas, bukan sekadar mengolah sampah Bantul saja, apalagi saat ini sedang masa transisi pengelolaan sampah secara desentralisasi menyusul ditutupnya TPST Piyungan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) regional DIY.

"Problemnya adalah sampah itu tidak hanya dari Bantul, terutama dari kota yang memang ada kerja sama antara Kota Yogyakarta dengan Bantul, maka biarlah masa transisi ini kita lalui, kekurangan-kekurangan kecil itu pasti terjadi, namun pada saatnya nanti akan selesai," katanya.