Menhub: Bandara AH Nasution kembangkan ekonomi Mandailing Natal
4 Mei 2024 16:34 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/HO-Humas Kemenhub
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris (AH) Nasution akan mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
“Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi Kabupaten Mandailing Natal khususnya pada sektor pertambangan, perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, serta pertanian salah satunya padi,” kata Menhub Budi saat meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, di Mandailing Natal, Sabtu.
Menurut Menhub, Kabupaten Mandailing Natal yang dikenal juga dengan keanekaragaman adat istiadat, sejarah dan budaya, serta pesona alam akan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oleh karena itu, kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan sangat membantu dalam pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Mandailing Natal sebagai penunjang transportasi.
“Dengan adanya bandara ini, semoga potensi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Mandailing Natal semakin tergali,” ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta.
Kementerian Perhubungan mulai membangun Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution pada tahun 2020 dengan anggaran Rp434,5 miliar. Bandara dengan runway sepanjang 1.450 m x 30 m, taxiway sepanjang 75 m x 15 m, apron sepanjang 105 m x 65 m, serta gedung terminal seluas 2.537 meter persegi ini, nantinya bisa melayani pesawat ATR 72.
Lebih lanjut Budi mengatakan tim Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) Wings Air (Lion Group) pada 1 April 2024 sudah melakukan survei terkait kesiapan fasilitas di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.
Rencananya, tambah Menhub Budi, Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan melayani penerbangan tujuan Medan, Padang, serta Pekanbaru sehingga dapat memangkas waktu perjalanan darat yang biasanya memakan waktu 5-10 jam.
Adapun desain gedung terminal Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution terinspirasi dari Rumah Adat Bagas Godang yang merupakan rumah adat tradisional Suku Mandailing.
“Alhamdulillah pembangunan Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution sudah selesai. Setelah diresmikan, bandara ini akan beroperasi dengan rute yang sudah disiapkan,” kata Menhub.
Turut hadir pada kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi, Bupati Mandailing Natal HM. Jafar Sukhairi Nasution, Direktur Bandara Udara Lukman F laisa, Kepala Bandara UPBU Aek Godang Abdul Rozak.
Baca juga: Pengoperasian Bandara AH Nasution Mandailing Natal tunggu peresmian
Baca juga: Pj Gubernur: Bandara AH Nasution dapat tingkatkan perekonomian daerah
Baca juga: Kasad tawarkan keluarga pahlawan revolusi berangkat umrah
“Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi Kabupaten Mandailing Natal khususnya pada sektor pertambangan, perkebunan seperti karet dan kelapa sawit, serta pertanian salah satunya padi,” kata Menhub Budi saat meninjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, di Mandailing Natal, Sabtu.
Menurut Menhub, Kabupaten Mandailing Natal yang dikenal juga dengan keanekaragaman adat istiadat, sejarah dan budaya, serta pesona alam akan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oleh karena itu, kehadiran Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan sangat membantu dalam pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Mandailing Natal sebagai penunjang transportasi.
“Dengan adanya bandara ini, semoga potensi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Mandailing Natal semakin tergali,” ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta.
Kementerian Perhubungan mulai membangun Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution pada tahun 2020 dengan anggaran Rp434,5 miliar. Bandara dengan runway sepanjang 1.450 m x 30 m, taxiway sepanjang 75 m x 15 m, apron sepanjang 105 m x 65 m, serta gedung terminal seluas 2.537 meter persegi ini, nantinya bisa melayani pesawat ATR 72.
Lebih lanjut Budi mengatakan tim Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) Wings Air (Lion Group) pada 1 April 2024 sudah melakukan survei terkait kesiapan fasilitas di Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.
Rencananya, tambah Menhub Budi, Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution akan melayani penerbangan tujuan Medan, Padang, serta Pekanbaru sehingga dapat memangkas waktu perjalanan darat yang biasanya memakan waktu 5-10 jam.
Adapun desain gedung terminal Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution terinspirasi dari Rumah Adat Bagas Godang yang merupakan rumah adat tradisional Suku Mandailing.
“Alhamdulillah pembangunan Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution sudah selesai. Setelah diresmikan, bandara ini akan beroperasi dengan rute yang sudah disiapkan,” kata Menhub.
Turut hadir pada kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi, Bupati Mandailing Natal HM. Jafar Sukhairi Nasution, Direktur Bandara Udara Lukman F laisa, Kepala Bandara UPBU Aek Godang Abdul Rozak.
Baca juga: Pengoperasian Bandara AH Nasution Mandailing Natal tunggu peresmian
Baca juga: Pj Gubernur: Bandara AH Nasution dapat tingkatkan perekonomian daerah
Baca juga: Kasad tawarkan keluarga pahlawan revolusi berangkat umrah
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: