Menurut Dhika, sapaan akrabnya, jika hal tersebut menjadi langkah positif untuk kebaikan tim nasional (timnas) Indonesia, maka akan didukung.
"Kalau saya pribadi jika memang menjadi salah satu yang terbaik buat timnas Indonesia tidak masalah, sebagai masyarakat, mendukung apa yang dilakukan oleh PSSI," ucapnya dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
"Karena PSSI melakukan itu bukan untuk foya-foya saja, inginnya menjadikan timnas Indonesia lebih kuat di ajang internasional," ujarnya.
Kiper yang bermain di kasta kedua Liga Yunani bersama Panathinaikos B Cyrus Margono mengambil sumpah terlebih dahulu pada 21 Maret.
Namun, untuk Cyrus tidak menjalani proses naturalisasi. Kiper dengan tinggi 1,91 meter itu hanya tinggal diberikan status sebagai WNI saja karena dulunya telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, tetapi ketika ingin mendapatkan paspor, pengajuannya ditolak.
Cyrus adalah kiper kelahiran Mount Kisco, New York, Amerika Serikat pada 9 November 2001. Cyrus mempunyai darah Indonesia dari ayahnya. Sementara ibunya merupakan orang Iran.
Dengan demikian, Maarten berpeluang besar untuk memperkuat Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua saat melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 12 Juni di kandang.
Namun, kurang lebih satu bulan menuju dua laga final kualifikasi Piala Dunia 2026 itu, Maarten harus memenuhi beberapa syarat agar dapat tampil membela Merah Putih, salah satunya menunggu hasil sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) karena Maarten pernah membela timnas Belanda U-21 di Piala Eropa U-21 2021 saat ia berumur 22 tahun.
Hal ini bertentangan dengan regulasi FIFA bahwasanya seorang pemain dapat berganti dan bermain untuk timnas lainnya jika berusia di bawah 21 tahun pada saat terakhir bermain, baik di tim junior ataupun di senior dalam laga resmi.
Baca juga: Kiper MLS Maarten Paes resmi jadi WNI
Baca juga: Erick beri sinyal positif namun tak memaksa naturalisasi Emil Audero