Jakarta (ANTARA) - Menurut Wu, COMAC telah mendirikan kantor layanan pelanggan di Jakarta, yang menawarkan pelatihan personel, suku cadang pesawat, dan layanan pemeliharaan yang lebih efisien dan sudah dilokalisasi untuk klien regional.

Wu mengatakan pesawat tersebut tidak hanya dapat berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi, juga bertindak sebagai jembatan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara, seraya menambahkan bahwa lebih banyak peluang untuk kerja sama lebih lanjut dapat dijajaki.

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia dan China menjalin kerja sama yang produktif di berbagai bidang.

Hubungan bilateral China-Indonesia begitu kuat. China merupakan mitra dagang terbesar sekaligus salah satu investor asing terbesar bagi Indonesia.

Hingga April 2024, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, proyek utama yang dibangun bersama oleh China dan Indonesia di bawah naungan BRI, sudah beroperasi selama enam bulan dan mengangkut sekitar 2,56 juta penumpang.

Dengan kecepatan yang dirancang hingga 350 kilometer per jam, jalur kereta cepat sepanjang 142,3 kilometer itu memangkas waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung di Provinsi Jawa Barat dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.

Pakar China sekaligus peneliti di wadah pemikir (think-tank) terkemuka di Indonesia Center for Strategic and International Studies (CSIS) Veronika Saraswati mengatakan bahwa proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh perusahaan Indonesia dan China di bawah naungan BRI akan mentransformasi industri tradisional Indonesia serta meningkatkan pendapatan fiskal nasional dan daerah.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Teguh Dartanto ingin melihat hubungan yang lebih kuat antara China dan Indonesia.

"Kita memerlukan hubungan di tingkat yang lebih tinggi di mana kita tidak hanya fokus pada produksi, bisnis, dan perdagangan, tetapi, juga pada kolaborasi antarmasyarakat, penelitian dan pengembangan, dan mungkin transfer teknologi dan pengetahuan," kata dia.