Ini kondisi supir dan kenek truk BBM Pertamina
10 Desember 2013 11:43 WIB
Petugas berusaha mengevakuasi korban kecelakaan kereta rel listrik di Bintaro, Jakarta, Senin (9/12). KRL tujuan Stasiun Tanah Abang tersebut menabrak truk tangki bahan bakar minyak bermuatan 24.000 liter premium di perlintasan kereta api Bintaro. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Sopir dan kenek truk tangki pengangkut BBM yang terlibat tabrakan dengan KRL di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, masih terbaring di Instalasi Luka Bakar, lantai 2, RS Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa.
Supir Chosimin dan kenek Mujiono berada dalam satu ruangan perawatan. Berdasarkan pantauan ANTARA News, kedua korban diperban di bagian wajah dan tangan.
Sementara, pada bagian badan tidak terlihat adanya perban karena kedua pasien menggunakan selimut.
Kedua pasien juga menggunakan infus dan alat bantu pernafasan.
Dr Poengki Dwi yang menangani pasien menyatakan, keadaan kedua korban masih belum stabil.
"Korban masih labil. Luka bakar itu kendalanya terdapat pada cairannya, cairan itu yang harus dikeluarkan," katanya.
Ketika ditanya apakah pasien sudah dapat dimintai keterangan, Dr Poengki menyatakan harus menunggu 5 sampai 7 hari.
Supir Chosimin dan kenek Mujiono berada dalam satu ruangan perawatan. Berdasarkan pantauan ANTARA News, kedua korban diperban di bagian wajah dan tangan.
Sementara, pada bagian badan tidak terlihat adanya perban karena kedua pasien menggunakan selimut.
Kedua pasien juga menggunakan infus dan alat bantu pernafasan.
Dr Poengki Dwi yang menangani pasien menyatakan, keadaan kedua korban masih belum stabil.
"Korban masih labil. Luka bakar itu kendalanya terdapat pada cairannya, cairan itu yang harus dikeluarkan," katanya.
Ketika ditanya apakah pasien sudah dapat dimintai keterangan, Dr Poengki menyatakan harus menunggu 5 sampai 7 hari.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: