“Kami menetapkan status tanggap darurat banjir agar kita bisa segera membantu masyarakat yang terdampak dan mengoptimalkan penanganan banjir,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Jumat.
Pemkab Kotim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama sejumlah pemangku kepentingan melaksanakan rapat koordinasi kondisi banjir yang merendam sebagian wilayah Kotim, khususnya dalam kota dan wilayah utara, selama kurang lebih sepekan terakhir.
Berdasarkan hasil paparan sejumlah instansi, terutama BMKG, BWS Kalimantan II dan Dinas Kesehatan serta instruksi Bupati Kotim, akhirnya semua pihak sepakat menetapkan status tanggap darurat banjir.
Baca juga: BPBD bantu evakuasi warga hingga kendaraan terdampak banjir di Sampit
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengatakan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG Kotim curah hujan tinggi masih dimungkinkan terjadi di wilayah Kotim.
Banjir tidak hanya merendam wilayah perkotaan tetapi juga wilayah utara seperti Kecamatan Antang Kalang. Atas dasar itulah pihaknya memutuskan untuk menetapkan status tanggap darurat banjir.
Baca juga: Sejumlah kawasan Kota Sampit banjir usai hujan lebat
Kondisi tersebut biasanya akan menyebabkan banjir bukan hanya di wilayah perkotaan yang berada di tepi Sungai Mentaya, tetapi juga sampai ke wilayah sekitar Sungai Cempaga meskipun dampaknya tidak begitu besar.
Hal ini pun akan disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa bersiap-siap, misalnya dengan memindahkan harta benda ke lokasi yang relatif aman dari banjir, sehingga ketika terjadi banjir masyarakat tidak panik.
Selain itu, masyarakat diminta untuk lebih memperhatikan kondisi sanitasi karena berhubungan dengan masalah kesehatan, jangan sampai banjir menimbulkan masalah lainnya seperti merebaknya penyakit muntaber dan gatal-gatal.
Baca juga: Pemkab Kotim edukasi warga di wilayah rawan banjir untuk direlokasi