Eks PM Tunisia: Afrika punya potensi dukung pertumbuhan Indo-Pasifik
3 Mei 2024 19:21 WIB
Mantan perdana menteri Tunisia Mehdi Jomaa menyampaikan pernyataannya dalam agenda "Jakarta Futures Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2024). ANTARA/Nabil Ihsan.
Jakarta (ANTARA) - Benua Afrika memiliki kekayaan sumber daya di berbagai aspek yang mampu memacu pertumbuhan di kawasan Indo-Pasifik dan mewujudkan dunia yang lebih makmur, demikian menurut mantan Perdana Menteri Tunisia Mehdi Jomaa.
“Pada intinya, saya yakin kerja sama antara negara-negara Afrika dan Indo-Pasifik menjadi kunci untuk menciptakan tatanan global yang seimbang dan makmur,” ucap Jomaa dalam pemaparannya di Jakarta Futures Forum di Jakarta, Jumat..
Ia menyebut, gagasan “Indo-Pasifik” kini menjadi istilah yang semakin penting di bidang ekonomi, politik, dan geopolitik karena kawasan tersebut menjadi poin penting perdagangan, keamanan maritim, dan diplomasi dunia.
Jomaa menjelaskan, sejumlah potensi yang dimiliki Afrika di antaranya adalah kekayaan sumber daya alam yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya dimanfaatkan, dan pangsa pasar kawasan yang terus bertumbuh.
Tidak sedikit juga negara Afrika yang saat ini memiliki populasi muda dan demokrasi yang berkembang menuju kematangan, dan pemerintah negara-negara Afrika juga terus berkomitmen memperkuat kinerja diplomasinya, kata mantan PM itu, menambahkan.
“Kuatnya diplomasi akan memastikan Afrika tidak akan menjadi penonton atau bahkan pion dalam persaingan antar-kuasa di tingkat global,” ucap Jomaa.
Selain itu, posisi geografis Afrika di persilangan rute perdagangan utama dunia menunjukkan semakin pentingnya posisi Afrika dalam dinamika kawasan, yang juga dapat berdampak ke kawasan Indo-Pasifik.
“Tidak hanya menjadi rute perdagangan yang penting, hal tersebut juga membuat Afrika berada dalam posisi kerja sama yang strategis dengan kawasan Indo-Pasifik,” ucap dia.
Ia mencontohkan Djibouti, sebuah negara kecil di pesisir timur Afrika, telah menjadi lokasi pangkalan militer internasional karena posisinya yang strategis di dekat jalur pelayaran yang sibuk dan lokasinya yang menjangkau sejumlah kawasan lain yang keamanannya rentan.
“Apalagi, negara-negara Afrika saat ini mulai didekati tidak hanya oleh sekutu-sekutu Barat, namun juga oleh negara-negara Timur besar yang hendak memperkuat pengaruhnya di Afrika,” kata Jomaa.
Perdana menteri Tunisia periode 2014—2015 itu juga mengatakan, prospek kerja sama antara Afrika dan Indo-Pasifik semakin cerah mengingat semakin banyak negara-negara Asia yang memahami pentingnya peran Afrika dalam kemajuan ekonomi dan menangani masalah keamanan.
Baca juga: Mantan PM Tunisia: Kerja sama Afrika, Indo-Pasifik demi makmur bersama
Baca juga: BPS: Impor kurma terbesar Indonesia berasal dari Tunisia bukan Israel
Baca juga: Dubes: Indonesia dan Tunisia punya potensi pasar dagang yang menarik
“Pada intinya, saya yakin kerja sama antara negara-negara Afrika dan Indo-Pasifik menjadi kunci untuk menciptakan tatanan global yang seimbang dan makmur,” ucap Jomaa dalam pemaparannya di Jakarta Futures Forum di Jakarta, Jumat..
Ia menyebut, gagasan “Indo-Pasifik” kini menjadi istilah yang semakin penting di bidang ekonomi, politik, dan geopolitik karena kawasan tersebut menjadi poin penting perdagangan, keamanan maritim, dan diplomasi dunia.
Jomaa menjelaskan, sejumlah potensi yang dimiliki Afrika di antaranya adalah kekayaan sumber daya alam yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya dimanfaatkan, dan pangsa pasar kawasan yang terus bertumbuh.
Tidak sedikit juga negara Afrika yang saat ini memiliki populasi muda dan demokrasi yang berkembang menuju kematangan, dan pemerintah negara-negara Afrika juga terus berkomitmen memperkuat kinerja diplomasinya, kata mantan PM itu, menambahkan.
“Kuatnya diplomasi akan memastikan Afrika tidak akan menjadi penonton atau bahkan pion dalam persaingan antar-kuasa di tingkat global,” ucap Jomaa.
Selain itu, posisi geografis Afrika di persilangan rute perdagangan utama dunia menunjukkan semakin pentingnya posisi Afrika dalam dinamika kawasan, yang juga dapat berdampak ke kawasan Indo-Pasifik.
“Tidak hanya menjadi rute perdagangan yang penting, hal tersebut juga membuat Afrika berada dalam posisi kerja sama yang strategis dengan kawasan Indo-Pasifik,” ucap dia.
Ia mencontohkan Djibouti, sebuah negara kecil di pesisir timur Afrika, telah menjadi lokasi pangkalan militer internasional karena posisinya yang strategis di dekat jalur pelayaran yang sibuk dan lokasinya yang menjangkau sejumlah kawasan lain yang keamanannya rentan.
“Apalagi, negara-negara Afrika saat ini mulai didekati tidak hanya oleh sekutu-sekutu Barat, namun juga oleh negara-negara Timur besar yang hendak memperkuat pengaruhnya di Afrika,” kata Jomaa.
Perdana menteri Tunisia periode 2014—2015 itu juga mengatakan, prospek kerja sama antara Afrika dan Indo-Pasifik semakin cerah mengingat semakin banyak negara-negara Asia yang memahami pentingnya peran Afrika dalam kemajuan ekonomi dan menangani masalah keamanan.
Baca juga: Mantan PM Tunisia: Kerja sama Afrika, Indo-Pasifik demi makmur bersama
Baca juga: BPS: Impor kurma terbesar Indonesia berasal dari Tunisia bukan Israel
Baca juga: Dubes: Indonesia dan Tunisia punya potensi pasar dagang yang menarik
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: