San Francisco (ANTARA) - Apple pada Kamis (2/5) mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 30 Maret, dengan pendapatan kuartalan sebesar 90,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.276) atau turun 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Perusahaan tersebut membukukan laba per saham terdilusi (earnings per diluted share/EPS) kuartalan sebesar 1,53 dolar AS, atau 1 sen lebih tinggi (yoy).

Laba bersih Apple pada kuartal tersebut turun menjadi 23,64 miliar dolar AS dari 24,16 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Penjualan jasa (Service) di perusahaan gawai itu naik menjadi 23,87 miliar dolar AS dari 20,91 miliar dolar AS (yoy).

Penjualan iPhone turun menjadi 45,96 miliar dolar AS dari 51,33 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Penjualan produk Wearables, Home, and Accessories turun tipis menjadi 7,91 miliar dolar AS dari 8,76 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Penjualan bersih Apple di kawasan China Raya turun menjadi 16,37 miliar dolar AS dari 17,81 miliar dolar AS tahun lalu, kata laporan keuangan Apple.

"Hari ini, Apple melaporkan ... rekor pendapatan tertinggi sepanjang masa dari divisi Jasa," kata CEO Apple Tim Cook.

"Selama kuartal ini, dengan senang hati kami meluncurkan Apple Vision Pro dan menunjukkan kepada dunia tentang potensi yang dimiliki komputasi spasial. Kami juga menantikan pengumuman produk menarik pekan depan dan Worldwide Developers Conference (Konferensi Pengembang Sedunia) yang luar biasa bulan depan."

"Mengingat keyakinan kami terhadap masa depan Apple dan nilai yang kami lihat dari saham kami, Dewan kami telah menyetujui tambahan 110 miliar dolar AS untuk pembelian kembali saham. Kami juga menaikkan dividen triwulanan selama 12 tahun berturut-turut," kata CFO Apple Luca Maestri.

Dewan direksi Apple mengumumkan dividen tunai sebesar 0,25 dolar AS per lembar saham biasa perusahaan, meningkat sebesar 4 persen. Dividen tersebut dibayarkan pada 16 Mei 2024 kepada pemegang saham yang tercatat saat penutupan bisnis pada 13 Mei 2024.