Kuwait City (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Suriah Ahmad Jarba mengatakan dia akan mengunjungi Rusia atas undangan Moskow namun tidak menyebutkan kapan perjalanan itu akan dilakukan.

"Saya telah menerima undangan dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk mengunjungi Moskow yang disampaikan oleh wakilnya sekitar 20 hari lalu," kata Ahmad Jarba, Kepala Koalisi Nasional, kepada kantor berita resmi KUNA di Kuwait pada Senin.

Pengumuman itu muncul saat Rusia dan Amerika Serikat menggalang dukungan untuk prakarsa bersama mereka mengajak semua pihak dalam konflik Suriah untuk bergabung dalam pembicaraan perdamaian yang dijadwalkan 22 Januari di Jenewa.

"Saya telah menerima undangan sebelumnya tapi belum bisa pergi karena sibuk dengan kegiatan lain. Saya akan mengunjungi Rusia untuk meyakinkan mereka bahwa kepentingan mereka pada rakyat Suriah dan bukan pada rezim," kata Jarba, yang sedang melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Kuwait, seperti dilansir kantor berita AFP.

Namun ia tidak memberikan tanggal untuk kunjungan atau indikasi apakah akan terjadi sebelum apa yang disebut konferensi perdamaian Jenewa II.

Moskow masih menjadi salah satu pendukung kuat rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak konflik Suriah meletus hampir 33 bulan yang lalu.

Jarba mengatakan bahwa Koalisi Nasional telah memutuskan untuk menghadiri konferensi Jenewa II di bawah serangkaian syarat, termasuk bahwa Bashar tidak akan berperan lagi dalam masa depan politik Suriah.

Dia menambahkan bahwa syarat oposisi, yang juga mencakup pembukaan jalur kemanusiaan dan pelepasan tahanan perempuan dan anak-anak, diterima oleh pertemuan Sahabat Suriah di London dan dihadiri oleh menteri luar negeri dari 11 negara.

"Berdasarkan kesepakatan kami dengan 11 menteri luar negeri, perundingan Jenewa II akan terbatas dalam hal durasi," kata Jarba.

"Ini akan mengarah pada pemerintahan transisi dengan kekuatan presidensial nyata melebihi keamanan, tentara, intel, dan kehakiman dan Bashar al-Assad tidak akan berperan dalam periode transisi maupun masa depan Suriah," katanya.

Kepala Dewan Nasional Suriah, anggota terbesar Koalisi Nasional, George Sabra, mengatakan pada Minggu bahwa Koalisi akan mengambil keputusan final tentang apakah akan ambil bagian dalam pembicaraan Jenewa II pada pertengahan Desember.

Perundingan Jenewa ditujukan untuk mengakhiri perang sipil di Suriah yang telah menewaskan 126.000 orang yang memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

(Uu.H-AK)