Menparekraf: Semakin banyak wisatawan India tertarik menikah di Bali
3 Mei 2024 08:55 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan sambutannya dalam agenda "Jakarta Futures Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024) malam. ANTARA/Nabil Ihsan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan Bali menjadi semakin menarik untuk wisatawan asal India sebagai tempat melangsungkan pernikahan.
Ia mengatakan, selain dapat melangsungkan resepsi pernikahan yang intim hanya bersama keluarga dan rekan terdekat, sejumlah pasangan India mengaku bahwa biaya yang mereka keluarkan untuk menikah di Bali justru lebih sedikit.
“Pasangan India yang menikah di Bali mengatakan bahwa menariknya Bali bukan hanya pada pemandangan maupun kebudayaannya, tapi yang paling penting adalah menikah di Bali lebih murah bagi mereka,” kata Sandi dalam sambutannya pada Jakarta Futures Forum di Jakarta, Kamis (2/5) malam.
Menikah di Bali, meski harus repot mempersiapkan penerbangan dan lokasi pernikahan, menjadi alternatif ekonomis bagi warga India dibandingkan harus mempersiapkan jamuan pernikahan di negaranya yang dapat melibatkan hingga 5.000 orang, ucap Menparekraf.
Pasangan India yang menikah di Indonesia tersebut merupakan sebagian dari wisatawan India yang pada periode 2023 mencatatkan kunjungan kedua tertinggi ke Bali setelah turis dari Australia, kata Sandi.
Sementara itu, ia mengatakan, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang kini tengah dikembangkan pemerintah dapat memberi pilihan lebih banyak kepada warga negara asing, khususnya dari India, yang hendak melangsungkan pernikahan di Indonesia.
Menteri menyebut Danau Toba di Sumatera Utara dapat menjadi opsi menarik bagi wisatawan India yang memilih menikah di Indonesia.
“Saya pikir, inilah waktu yang krusial saat kami mengembangkan tujuan pariwisata baru tidak hanya di Bali, tapi juga di Danau Toba, yang lebih dekat ke India,” kata Sandi.
Sandi mengatakan hal tersebut menunjukkan potensi kerja sama pariwisata dengan India semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, penerbangan langsung dari India ke berbagai tujuan pariwisata Indonesia dapat terus bertambah.
Ia juga mengatakan bahwa ahli programming dan komputer dari India juga membawa manfaat bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di sektor ekonomi digital.
Dengan demikian, keterikatan ekonomi antara Indonesia dan India dapat semakin erat, ucap dia.
“Ini adalah upaya kita bersama menjalin kolaborasi yang lebih dekat, lebih berkualitas, dan lebih berkelanjutan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.
Baca juga: Menparekraf sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
Baca juga: ITDC sajikan budaya di Nusa Dua Bali genjot kunjungan turis Q2-2024
Baca juga: IHC gandeng Singapura perkuat BIH jadi tujuan wisata medis
Ia mengatakan, selain dapat melangsungkan resepsi pernikahan yang intim hanya bersama keluarga dan rekan terdekat, sejumlah pasangan India mengaku bahwa biaya yang mereka keluarkan untuk menikah di Bali justru lebih sedikit.
“Pasangan India yang menikah di Bali mengatakan bahwa menariknya Bali bukan hanya pada pemandangan maupun kebudayaannya, tapi yang paling penting adalah menikah di Bali lebih murah bagi mereka,” kata Sandi dalam sambutannya pada Jakarta Futures Forum di Jakarta, Kamis (2/5) malam.
Menikah di Bali, meski harus repot mempersiapkan penerbangan dan lokasi pernikahan, menjadi alternatif ekonomis bagi warga India dibandingkan harus mempersiapkan jamuan pernikahan di negaranya yang dapat melibatkan hingga 5.000 orang, ucap Menparekraf.
Pasangan India yang menikah di Indonesia tersebut merupakan sebagian dari wisatawan India yang pada periode 2023 mencatatkan kunjungan kedua tertinggi ke Bali setelah turis dari Australia, kata Sandi.
Sementara itu, ia mengatakan, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang kini tengah dikembangkan pemerintah dapat memberi pilihan lebih banyak kepada warga negara asing, khususnya dari India, yang hendak melangsungkan pernikahan di Indonesia.
Menteri menyebut Danau Toba di Sumatera Utara dapat menjadi opsi menarik bagi wisatawan India yang memilih menikah di Indonesia.
“Saya pikir, inilah waktu yang krusial saat kami mengembangkan tujuan pariwisata baru tidak hanya di Bali, tapi juga di Danau Toba, yang lebih dekat ke India,” kata Sandi.
Sandi mengatakan hal tersebut menunjukkan potensi kerja sama pariwisata dengan India semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, penerbangan langsung dari India ke berbagai tujuan pariwisata Indonesia dapat terus bertambah.
Ia juga mengatakan bahwa ahli programming dan komputer dari India juga membawa manfaat bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di sektor ekonomi digital.
Dengan demikian, keterikatan ekonomi antara Indonesia dan India dapat semakin erat, ucap dia.
“Ini adalah upaya kita bersama menjalin kolaborasi yang lebih dekat, lebih berkualitas, dan lebih berkelanjutan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.
Baca juga: Menparekraf sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
Baca juga: ITDC sajikan budaya di Nusa Dua Bali genjot kunjungan turis Q2-2024
Baca juga: IHC gandeng Singapura perkuat BIH jadi tujuan wisata medis
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: