KRL Commuterline Serpong-Jakarta terguling di Bintaro
9 Desember 2013 12:04 WIB
Kobaran api Kereta Rel Listrik Commuterline belum dapat dipadamkan sejak terbakar sekitar pukul 11.15 WIB setelah menabrak mobil tanki Pertamina di persimpangan kereta Bintaro, Tangerang, Senin. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Gerbong penumpang khusus wanita Kereta Rel Listrik Commuterline jurusan Serpong-Jakarta terguling setelah menabrak mobil di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang, Senin.
Wartawan Antara Fransiska Ninditya yang turut menjadi korban kereta yang terguling itu melaporkan bahwa banyak korban perempuan dewasa dan anak-anak berjatuhan setelah kereta terguling.
"Sampai saya melaporkan ini, pertolongan hanya dilakukan masyarakat," kata Fransiska.
Ia melaporkan bahwa para korban ditampung sementara di Masjid At-Taqwa Bintaro.
"Belum diketahui apakah ada korban meninggal, namun yang luka-luka paling tidak ada korban yang terbakar kakinya," katanya.
Sesaat setelah kereta terguling, katanya, dari ruang masinis keluar asap hitam dan tak lama kemudian bunyi ledakan berkali-kali, api pun menyala.
Sekita pukul 11.29 WIB mobil pemadam kebakaran merapat ke lokasi kejadian dan petugas lain pun berdatangan untuk membantu evakuasi korban.
Wartawan Antara Fransiska Ninditya yang turut menjadi korban kereta yang terguling itu melaporkan bahwa banyak korban perempuan dewasa dan anak-anak berjatuhan setelah kereta terguling.
"Sampai saya melaporkan ini, pertolongan hanya dilakukan masyarakat," kata Fransiska.
Ia melaporkan bahwa para korban ditampung sementara di Masjid At-Taqwa Bintaro.
"Belum diketahui apakah ada korban meninggal, namun yang luka-luka paling tidak ada korban yang terbakar kakinya," katanya.
Sesaat setelah kereta terguling, katanya, dari ruang masinis keluar asap hitam dan tak lama kemudian bunyi ledakan berkali-kali, api pun menyala.
Sekita pukul 11.29 WIB mobil pemadam kebakaran merapat ke lokasi kejadian dan petugas lain pun berdatangan untuk membantu evakuasi korban.
Pewarta: Fransiska Ninditya dan Budi Setiawanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: