Suthep Thauksuban: pembubaran DPR tak hentikan demonstrasi
9 Desember 2013 11:20 WIB
Pemrotes anti pemerintah mencium polisi anti kerusuhan saat aksi di depan Gedung Pemerintahan di Bangkok. Polisi Thailand tidak akan menghalangi perjuangan pemrotes untuk menduduki kantor perdana menteri dan markas besar kepolisian, titik fokus demonstrasi ditujukan untuk menjatuhkan pemerintahan PM Yingluck Shinawatra. (REUTERS/Chaiwat Subprasom )
Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin demonstrasi antipemerintah, Suthep Thauksuban, mengatakan pembubaran parlemen maupun pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra tidak akan menghentikan unjuk rasa besar-besaran pihaknya.
"Pembubaran DPR atau pengunduran diri perdana menteri tidak akan cukup mengakhiri unjuk rasa sampai pengaruh Thaksin habis dari negara," katanya seperti dikutip Antara dari Bangkok Post Senin pagi.
Sehari sebelumnya, Pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengumumkan pengunduran diri 153 anggotanya dari parlemen.
Sementara itu, PM Thailand Yingluck Shinawatra Senin membubarkan DPR namun dia tetap memimpin pemerintahan sementara sampai terbentuk kabinet baru.
"Situasi mungkin memperburuk sampai memicu kekerasan sehingga pemerintah memutuskan untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat,"katanya dalam pidato yang disiarkan jaringan televisi nasional Thailand Senin pagi.
PM Yingluck mengatakan dia menyerahkan keputusan kepada rakyat melalui Pemilu.
Terkait dengan krisis politik di Thailand, Duta Besar RI di Bangkok Lutfi Rauf meminta warga negara Indonesia untuk menghindari demonstrasi yang sedang marak di Thailand menyusul krisis politik di negeri Gajah Putih itu.
"Pembubaran DPR atau pengunduran diri perdana menteri tidak akan cukup mengakhiri unjuk rasa sampai pengaruh Thaksin habis dari negara," katanya seperti dikutip Antara dari Bangkok Post Senin pagi.
Sehari sebelumnya, Pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengumumkan pengunduran diri 153 anggotanya dari parlemen.
Sementara itu, PM Thailand Yingluck Shinawatra Senin membubarkan DPR namun dia tetap memimpin pemerintahan sementara sampai terbentuk kabinet baru.
"Situasi mungkin memperburuk sampai memicu kekerasan sehingga pemerintah memutuskan untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat,"katanya dalam pidato yang disiarkan jaringan televisi nasional Thailand Senin pagi.
PM Yingluck mengatakan dia menyerahkan keputusan kepada rakyat melalui Pemilu.
Terkait dengan krisis politik di Thailand, Duta Besar RI di Bangkok Lutfi Rauf meminta warga negara Indonesia untuk menghindari demonstrasi yang sedang marak di Thailand menyusul krisis politik di negeri Gajah Putih itu.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: