Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Thailand Lutfi Rauf meminta warga negara Indonesia menghindari demonstrasi yang sedang marak di Thailand menyusul krisis politik di negeri Gajah Putih itu.
"WNI menghindari atau menjauh dari tempat-tempat demonstrasi atau daerah yang diperkirakan akan dilewati pendemo," kata Dubes dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Massa di Bangkok, Thailand, melakukan unjuk rasa besar-besaran di Kantor Perdana Menteri Thailand Yinluck Shinawatra untuk menuntut Yinluck mengundurkan diri dari jabatannya, antara lain, karena terpengaruh oleh kakaknya yang juga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Atas desakan mundur dari penentangnya itu, Yinluck mengusulkan dilakukan referendum dan dia bersedia mengundurkan diri bila hasil referendum memutuskan dia harus mundur.
Kedutaan Besar RI di Bangkok, kata Lutfi, senantiasa mengikuti secara seksama perkembangan situasi di Bangkok menjelang demonstrasi itu dengan berupaya mengumpulkan informasi dari berbagai pihak di Thailand.
Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk dijadikan referensi dalam memberikan pengumuman dan arahan kepada warga Indonesia di Thailand, khususnya di Bangkok, katanya.
Ia meminta WNI senantiasa waspada dan terus memantau situasi sekitarnya, menghindari atau menjauh dari tempat-tempat demonstrasi atau daerah yang diperkirakan akan dilewati pendemo.
Selain itu, katanya, terus berkomunikasi dengan KBRI Bangkok melalui nomor-nomor kontak yang sudah disebarkan melalui media KBRI Bangkok dan media sosial.
Langkah-langkah KBRI tersebut merupakan langkah antisipatif dan preventif terhadap demonstrasi sehingga WNI bisa terhindar dari segala konsekuensi yang dapat merugikan.
Dubes berharap demonstrasi berjalan dengan tertib tanpa kekerasan tidak seperti peristiwa "Ramkhangheng" yang menimbulkan korban jiwa.
"Kita juga berharap agar masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik dan kondisi bisa segera normal kembali," kata Dubes.
Dubes: WNI hindari demonstrasi di Thailand
9 Desember 2013 10:11 WIB
PM Thailand Yingluck Shinawatra dituntut mengundurkan diri dari jabatannya. (FOTO ANTARA/REUTERS/Everett Kennedy Brown/Pool)
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: